DPKPCK Dilibatkan dalam Percepatan Penurunan Stunting, Berikut Langkah yang Disiapkan Pemkab Malang
Reporter
Ashaq Lupito
Editor
Yunan Helmy
27 - Jul - 2023, 06:14
JATIMTIMES - Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang dalam mengentaskan stunting menunjukkan progres yang cukup signifikan. Dalam kurun waktu satu tahun, penurunan prevalensi stunting sebesar 2,7 persen.
Di sisi lain, hasil bulan timbang prevalensi stunting di Kabupaten Malang juga terus mengalami penurunan sejak tahun 2021 lalu. Sehingga pada rekap bulan timbang periode Februari 2023, secara progresif prevalensi stunting di Kabupaten Malang telah berada di angka 6,7 persen.
Baca Juga : Bupati Sanusi Tegaskan Tidak Boleh Ada Pungutan di Sekolah, Jika Ditemukan akan Berurusan dengan Hukum
Pernyataan itu disampaikan oleh Wakil Bupati (Wabup) Malang Didik Gatot Subroto saat menghadiri agenda pertemuan koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Malang bersama program Partnership to Accelerate Stunting Reduction in Indonesia (PASTI), Rabu (26/7/2023).
"Melalui sinergi yang baik antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan seluruh mitra serta stakeholder, saya optimistis penanggulangan stunting di Kabupaten Malang bisa mencapai hasil yang lebih maksimal," ungkap Didik saat ditemui awak media ketika menghadiri agenda yang berlangsung di salah satu hotel di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang tersebut.
Lebih lanjut, Didik menuturkan, dari hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), Pemkab Malang terbilang cukup berhasil dalam menurunkan angka stunting. Tercatat, pada tahun 2021 angka stunting di Kabupaten Malang sebesar 25,7 persen. "Angka tersebut mengalami penurunan menjadi 23 persen pada tahun 2022," terangnya.
Merujuk pada hasil survei tersebut, dalam kurun waktu setahun, angka penurunan stunting di Kabupaten Malang melebihi angka dua persen. "Dalam kurun waktu satu tahun, penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Malang sebesar 2,7 persen," imbuhnya.
Bergeser pada hasil bulan timbang, prevalensi stunting di Kabupaten Malang juga mengalami penurunan. Dari yang semula di angka 8,9 persen pada tahun 2021. Setahun kemudian menjadi 7,8 persen pada tahun 2022.
"Jika mengacu pada hasil rekap bulan timbang per Februari 2023, secara progresif prevalensi stunting di Kabupaten Malang telah berada di angka 6,7 persen," ujar Didik.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (DPKPCK) Kabupaten Malang Budiar mengaku telah melakukan beragam terobosan guna menekan angka stunting. Di antaranya mulai dari sanitasi, instalasi pengolahan air limbah (IPAL) kunal, jambanisasi, hingga bedah rumah...