Soal Penangkapan Terduga Teroris, Wali Kota Malang Minta Semua Pihak Tidak Lengah
Reporter
Riski Wijaya
Editor
Nurlayla Ratri
26 - May - 2023, 12:01
JATIMTIMES - Wali Kota Malang Sutiaji berpesan agar semua pihak turut waspada terhadap lingkungan di sekitarnya masing-masing. Hal tersebut berkaitan dengan penangkapan terduga teroris oleh Densus 88 di Kota Malang beberapa waktu lalu.
Dirinya menilai bahwa Kota Malang memang cukup seksi. Artinya, Kota Malang cukup menarik bagi semua kalangan. Sehingga banyak yang berbondong-bondong ke Malang. Baik untuk berkunjung atau tinggal.
Baca Juga : Penanganan Rokok Ilegal di Madura Tak Maksimal, Dear Jatim Akan Datangi Dirjen Bea Cukai
"Ini menjadi perhatian kita semua, Malang itu memang seksi ya, apapun ada. Ini kita tidak boleh lengah. Saya sudah sering mengingatkan di zona-zona nyaman agar tidak lengah," ujar Sutiaji, Kamis (25/5/2023).
Lebih lanjut ia menjelaskan, predikat Kota Malang sebagai kota pendidikan juga ternyata turut menjadi daya tarik. Hal tersebut membuat semua kalangan tertarik untuk datang ke Malang.
"Saya sudah pernah mengingatkan. ISIS itu kan mau dideklarasikan di Kota Malang, tapi kita gagalkan. Bom Bali, dulu pernah stay di Malang," imbuh Sutiaji.
Untuk itulah dirinya mengimbau agar semua pihak turut waspada. Baik bagi kalangan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang maupun seluruh elemen masyarakat. Apalagi seiring berkembangnya zaman, oknum teroris semakin susah untuk dideteksi.
"Bukan berarti kecolongan, artinya kita harus tetap waspada, kita harus waspada. Karena, aparat keamanan dan pelaku, lebih cerdik pelaku. Jadi dia (teroris) model-model sekarang susah dideteksi," jelas Sutiaji.
Di sisi lain, dirinya menilai ada faktor lain yang sebenarnya bisa dianggap sebagai peluang bagi oknum terduga teroris untuk datang di Kota Malang. Yakni kemudahan administrasi bagi masyarakat yang berpindah, baik keluar atau masuk ke Kota Malang.
"Ini kelemahan, goalnya memang kita ada kemudahan administrasi di tingkat bawah. Orang pindah, sekarang mudah. Tapi ketika ada orang keluar masuk susah dipantau, jujur kan kalau dulu kan harus melalui RT RW. Tapi sekarang kan tidak, langsung antar instansi," terang Sutiaji.
Baca Juga : Baca Selengkapnya