Dispendik Kenalkan Larisa dalam Lomba Konten Kreator, Pelajar SDN 9 Tumpakrejo Jual BTS Secara Online
Reporter
Ashaq Lupito
Editor
Nurlayla Ratri
29 - Nov - 2022, 06:16
JATIMTIMES - Tidak hanya mengajarkan tentang pendidikan formal, para tenaga pendidik di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 9 Tumpakrejo, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang juga mengajarkan kemandirian, akhlak mulia, hingga kepedulian terhadap lingkungan kepada para siswanya.
Hal itu dikemas secara apik dalam video berdurasi dua menit yang diikutsertakan Dinas Pendidikan (Dipendik) Kabupaten Malang, pada ajang Lomba Konten Kreator Piala Bupati Malang 2022.
Baca Juga : Bertabur Promo Spesial, FIFGROUP Gelar Pameran Virtual Nasional Ikhtisiar
"Lomba Konten Kreator Piala Bupati Malang. Dinas Pendidikan Kabupaten Malang mempersembahkan Larisa (Belajar dari Sampah) yang merupakan program pemanfaatan dan pengolahan sampah menjadi kerajinan tangan yang memiliki nilai jual. Program ini saat ini diterapkan di SD Negeri 9 Tumpakrejo, Kalipare," tulis Dispendik Kabupaten Malang dalam caption videonya.
Dalam konten video yang diunggah melalui media sosial (medsos) resmi Dispendik Kabupaten Malang yakni @dispendikmalangkab. Scene diawali dengan seorang ibu guru yang ketika itu mengendarai sepeda motor matic, tiba di halaman SDN 9 Tumpakrejo.
Secara tidak sengaja, sang ibu guru menemukan beberapa sampah yang berserakan di halaman sekolah. Beberapa sampah mulai dari botol plastik dan sampah non organik tersebut, kemudian dipungut sebelum akhirnya dimasukkan ke dalam tempat sampah.
Tidak lama setelahnya, scene beralih ke ruang guru. Terlihat ibu guru tersebut sedang mengakses video di medsos melalui laptop miliknya. Beliau sedang belajar tentang bagaimana caranya memanfaatkan sekaligus mengolah sampah menjadi kerajinan tangan yang memiliki nilai jual.
Hingga akhirnya sosok ibu guru berhijab ini terinspirasi untuk membuat suatu gerakan bersama siswa didiknya. Yakni Larisa atau Belajar dari Sampah.
"Bapak ibu sekalian, bagaimana kalau kita membuat program yang namanya adalah Larisa. Bagaimana bapak Kepala Sekolah?" ucap sang ibu guru saat menyampaikan gagasannya di hadapan tenaga pendidik lainnya di SDN 9 Tumpakrejo ketika mengadakan rapat koordinasi.
Gagasan itupun mendapat tanggapan positif dari para guru dan Kepala Sekolah SDN 9 Tumpakrejo. Hingga akhirnya, bersama dengan muridnya, beberapa ibu dan bapak guru mulai bersama-sama memungut sampah yang ditemukan di sekitar sekolah, untuk dimasukkan ke dalam bak sampah.
Sampah yang telah terkumpul tersebut kemudian dipilah-pilah sebelum akhirnya di olah menjadi kerajinan tangan yang memiliki nilai jual...