Menuju Digitalisasi Desa, Diskominfo Matangkan Persiapan Anugerah Desa Terbaik TIK 2022

JATIMTIMES - Persiapan Anugerah Desa Terbaik TIK Kabupaten Malang 2022 terus dimatangkan. Salah satunya melalui rapat koordinasi (rakor) yang digelar Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Malang bersama JatimTIMES, dan sejumlah Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Desa. 

Rapat tersebut digelar di Ruang Anusapati Komplek Kantor Bupati Malang beberapa watu lalu. Dalam rakor tersebut, Ketua Pelaksana kegiatan, Dede Nana menyampaikan secara lebih mendetil tentang teknis penyelenggaraan ajang yang dimaksudkan untuk mengapresiasi Pemdes dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). 

Baca Juga : Dukung Keterbukaan Informasi Publik, PPID Tingkat Desa di Kabupaten Malang Segera Dibentuk 

"Jadi visi Malang Makmur bisa didorong dengan kemanfaatan TIK di 378 desa. Dengan hal itu lah Anugerah Desa Terbaik TIK 2022 ini diluncurkan, dan dibuka sejak Oktober dan batas pengumpulan form pada November 2022 mendatang," jelas Nana. 

Menurut pria yang juga Wakil Pimpinan Redaksi (Pimred) JatimTIMES ini, besar harapannya semua desa dapat berpartisipasi dalam ajang tersebut. Sebab, hal tersebut juga bukan sebagai instruksi dari Bupati Malang saja. Namun juga erat kaitannya dengan potensi yang dimiliki di setiap desa. 

"Artinya berkaitan dengan potensi, dan potensi itu sudah ada. Apalagi Diskominfo beberapa tahun lalu sudah membagikan website semua desa. Potensi dan instrumentnya sudah ada. Di tahun 2022 ini, saya yakin semua pemdes punya akun medsos tersendiri. Bisa terkoordinir dan disatukan dari desa ke desa. Menjadi penting untuk dilaksanakan bersama-sama," terang Nana. 

Sementara itu, Kepala Diskominfo Kabupaten Malang, Ricky Meinardhy berharap semua Pemdes bisa turut berpartisipasi dalam ajang tersebut. Apalagi ajang tersebut juga dinilai menjadi momen yang sangat baik untuk menunjukan bahwa desa di Kabupaten Malang sudah dapat mengikuti perkembangan TIK. 

"Dari momen ini kita (Diskominfo) berupaya untuk melakukan maping kebutuhan desa di bidang TIK. Mana desa yang sudah baik pengelolaan TIK, dan yang belum akan kita lakukan pembinaan. Dan secara tidak langsung juga akan membentuk keseluruhan digitalisasi desa," ujar Ricky. 

Baca Selengkapnya