Berbahaya, Waspadai Penyakit Ghuluw Dalam Perkara Dunia Maupun Agama
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Nurlayla Ratri
16 - Oct - 2022, 03:34
JATIMTIMES - Penyakit sifat atau perilaku yang membahayakan manusia sangatlah banyak. Salah satunya Ghuluw. Seperti diketahui, Ghuluw merupakan sikap yang berlebih-lebihan dalam agama. Sikap ini juga tidak mendatangkan kebaikan dan juga tidak akan membuahkan hasil yang baik dalam segala urusan apalagi lagi dalam urusan agama.
Diolah dari almanhaj dan beberapa sumber lain, dalam An Nihayah fi Gharibil Atsar 3/382, Ghuluw termasuk sikap yang melebihi batas dari ketentuan dan syariat dalam Islam. Bahkan Rasulullah SaW telah memberikan peringatan keras kepada umatnya agar tidak melakukan Ghuluw.
Baca Juga : 10 Fakta Temuan Tim Gabungan Aremania Buntut Tragedi Stadion Kanjuruhan
Hal tersebut juga ditegaskan dalam Al-Qur'an untuk tidak dilakukan. Sebab, hal ini menjadi hal yang dapat dimanfaatkan setan untuk menjerumuskan manusia ke jurang kesesatan.
"Hai Ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulu (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus" (Al Maidah 5:77).
Dari Anas bin Malik RA mengisahkan, terdapat tiga sahabat yang saya itu tengah bercengkrama. Salah satu sahabat kemudian berkata "Saya akan mengerjakan shalat malam terus-menerus."
Sahabat yang lain berkata, "Saya akan menjalankan puasa sepanjang masa dan tidak berbuka." Orang ketiga menimpali, "Kalau saya akan menjauhi kaum perempuan, sehingga tidak akan menikah selama-lamanya."
Rasulullah SAW yang mendengar hal tersebut, kemudian bersabda, "Kalian yang telah mengatakan demikian, demi Allah, sesungguhnya aku adalah orang yang paling takut pada Allah di antara kalian, dan orang yang paling bertakwa kepada-Nya. Tetapi, aku tetap berpuasa dan berbuka, aku mengerjakan shalat dan tidur, dan aku pun menikahi perempuan. Maka, siapa pun yang tidak mengikuti sunnahku, berarti ia bukan dari golonganku." (HR Bukhari dan Muslim).
Baca Juga : Baca Selengkapnya