Satgas Drainase DPUPRPKP Kota Malang Lakukan Pengerukan Sedimen di Lokasi ke-13
Reporter
Tubagus Achmad
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
24 - Aug - 2022, 02:06
JATIMTIMES - Satuan Tugas (Satgas) drainase Dinas Pekerjaan Umum, Penaatan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang secara masif terus melakukan pengerukan sedimen dan kali ini telah menyasar lokasi yang ke-13.
Setidaknya belasan anggota Satgas Drainase DPUPRPKP Kota Malang beserta satu unit eskavator diterjunkan untuk mengangkut tumpukan sedimen yang menyebabkan terhambatnya saluran sekunder di kawasan Jalan Letjen S Parman atau sekitar 100 meter ke utara dari Hotel Atria Malang.
Baca Juga : Serap Aspirasi Warga, Bayu Rekso Soroti Keluhan Warga Terkait Infrastruktur di Kota Malang
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPUPRPKP Kota Malang Diah Ayu Kusumadewi menjelaskan, kegiatan pengangkutan sedimen di lokasi ke-13 ini sebagai upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui DPUPRPKP untuk melakukan pencegahan bencana hidrometeorologi.
Pihaknya menargetkan, pengangkutan sedimen dari saluran di daerah Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing ini selesai secepat mungkin atau dalam kurun waktu tiga sampai empat hari ke depan.
"Dengan estimasi panjang yang kita keruk 50-100 meter. Harapan kami ini bisa mengurangi risiko genangan atau banjir di sekitar Jalan Letjen S Parman yang cukup sering terjadi pada waktu-waktu terdahulu," ujar Diah, Selasa (23/8/2022).
Perempuan yang secara definitif menjabat sebagai Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kota Malang ini menambahkan, rata-rata lokasi yang digarap Satgas Drainase DPUPRPKP sudah cukup lama tidak tersentuh penanganan.
"Di Purwantoro ini belum pernah dikeruk. Makanya banyak juga ini perkiraan sedimen yang harus dinaikkan," imbuh Diah.
Sebelumnya Satgas Drainase DPUPRPKP Kota Malang telah merampungkan penanganan di saluran sekitar Jalan Tenaga dan berhasil mengangkat lebih kurang 50 sentimeter dalamnya atau sekitar 90 meter kubik sedimen. Adapun total sedimen dan sampah yang sudah dikeruk dari total 13 lokasi ini lebih kurang mencapai 1.000 meter kubik dengan rata-rata kedalaman saluran yang berhasil dinormalisasi antara 80 sampai 130 sentimeter.
Baca Juga : Baca Selengkapnya