Job Fair Disnakertrans Tulungagung Dibuka, Ada 50 Perusahan yang Ikut dan Serap Ribuan Tenaga Kerja
Reporter
Muhamad Muhsin Sururi
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
13 - Jul - 2022, 01:15
JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) membuka job fair atau bursa kerja bagi seluruh masyarakat. Bursa kerja yang berlangsung selama 3 hari ini, secara resmi dibuka oleh Bupati Tulungagung Maryoto Birowo di halaman kantor dinas setempat, Selasa (12/7/2022).
Dalam kesempatan itu, bupati menyampaikan, selama kurang lebih 2 tahun, bursa kerja formal di Tulungagung tidak diselenggarakan. Hal itu dikarenakan adanya Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia termasuk Kabupaten Tulungagung.
Baca Juga : Mendorong Hadirnya Perda Perlindungan Yatim Piatu di Kab Malang
"Karena Covid-19 sudah reda dan tampak perlu adanya penyediaan tenaga kerja, kita bukalah job fair atau bursa kerja," kata Bupati Maryoto usai acara pembukaan job fair.
Dalam job fair kali ini, ada kurang lebih 50 perusahan dari berbagai bidang usaha yang ikut berpartisipasi menjadi peserta. Dari 50 perusahan itu terdiri dari perusahan berskala nasional hingga berskala internasional.
Menurut Maryoto, job fair yang diselenggarakan oleh Disnakertrans Tulungagung pada awalnya akan menyerap atau membutuhkan 1500 tenaga kerja dari berbagai pekerjaan. Namun jumlah itu naik menjadi 1668 tenaga kerja dari berbagai job.
"Bidang usahanya banyak, ada perusahan tekstil, ada teknologi IT, ada produk-produk makanan dan lain-lain," terangnya.
Maryoto mengungkapkan, dari semua perusahaan yang ikut job fair ada perusahaan yang berskala nasional hingga internasional. Untuk perusahaan yang berskala nasional salah satunya adalah Sari Roti, sedangkan yang berskala internasional yaitu perusahaan tekstil dari Sukoharjo yang sudah menjalin kerjasama dengan 20 negara di dunia.
Job fair yang digelar, sebut Maryoto, adalah bentuk simbiosis mutualisme atau suatu hal yang saling membutuhkan. Pandemi Covid-19 yang melanda berdampak pada lesunya produktifitas perusahaan sehingga banyak mengurangi tenaga kerja.
"Karena Covid-19 sudah reda, ekonomi mulai bangkit. Maka perusahaan butuh tenaga dan tenaga kerja juga butuh lapangan kerja," terangnya.
Baca Juga : Baca Selengkapnya