Mengganti Puasa Ramadan Tidak Dianjurkan di Hari Jumat, Ini Alasannya
Reporter
Desi Kris
Editor
Yunan Helmy
03 - May - 2022, 06:21
JATIMTIMES - Seorang perempuan biasanya tidak bisa menjalankan puasa Ramadan secara penuh. Hal itu lantaran mereka mengalami masa haid atau menstruasi. Oleh sebab itu, mereka diwajibkan untuk mengganti puasa Ramadan tersebut.
Perlu diketahui, puasa Ramadan fardlu 'ain bagi setiap Muslim sehingga wajib diganti saat umat Muslim berhalangan atau meninggalkan kewajibannya itu. Puasa pengganti ini dikenal dengan istilah qadha atau utang. Puasa qadha bisa dilakukan kapan saja mulai Syawal hingga Sya'ban.
Baca Juga : Hukum, Tata Cara, Niat serta Ketentuan Pelaksanaan Mengganti Puasa Ramadan
Namun, ada satu hari yang kedudukannya setara dengan Idul Fitri dan Idul Adha, yakni hari Jumat. Seorang Muslim dianjurkan tidak melaksanakan puasa tanpa uzur pada Jumat.
Lantas, bagaimana jika ingin membayar utang puasa Ramadan pada hari Jumat? Dilansir melalui Konsultasi Syariah, dalam hadis riwayat Thabarani dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah Muhammad SAW bersabda: "Ini (Jumat) adalah hari Id yang dijadikan Allah SWT untuk kaum Muslimin."
Hadis itu menjadi dasar para ulama menyatakan makruh hukumnya bila puasa hari Jumat. Hukum itu berlaku jika sebelum atau setelah Jumat tidak ada puasa, berdasarkan hadis riwayat Bukhari dari Abu Hurairah RA.
Rasulullah SAW bersabda: "Janganlah kalian puasa hari Jumat melainkan puasa sebelum atau sesudahnya."
Baca Juga : Mau Yang "Kuburan" atau Lapindo, Mi Ayam Bledek dengan 13 Rasa Unik di Malang
Hadis ini memuat ketentuan untuk puasa sunah boleh dijalankan pada Jumat apabila sudah ada puasa sehari sebelum atau sesudahnya. Lalu terkait puasa qadha, ketentuannya boleh dilakukan jika baru sempat dilaksanakan di hari Jumat. Juga bukan sedari awal diniatkan melaksanakan puasa di hari Jumat...