Merajut Sejarah Peradaban Islam Nusantara, UNU Blitar Gandeng Langgar Gipo Surabaya
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Dede Nana
04 - Apr - 2022, 03:41
JATIMTIMES - Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar kembali melakukan terobosan dalam pengembangan pembelajaran kampus. Terkini UNU Blitar melaksanakan kesepakatan kerjasama dengan Ketua Takmir Langgar Gipo Surabaya. Kerjasama yang dilakukan terkait dengan kajian sejarah peradaban Islam.
Naskah kerjasama ditandatangani oleh Dr Arif Muzayin Shofwan selaku Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Nahdlatul Ulama Blitar dan Gus Mochammad Yunus, selaku Ketua Takmir Langgar Gipo Surabaya. Penandatanganan dilaksanakan Kamis 31 Maret 2022 di Langgar Gipo Surabaya.
Baca Juga : Jagal Anjing Bikin Geger, Ini Langkah yang Diambil Disnakkan Kabupaten Blitar
Penandatanganan kerjasama tersebut dihadiri oleh Gus Muhammad Choiri, keturunan keenam dari pendiri Langgar Gipo dan beberapa pengurus takmir langgar lainnya. Sementara itu, dari pihak UNU Blitar ada beberapa orang yang hadir, antara lain Muhammad Helmi Hakim (Ketua Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan), Setyoadi Pambudi (Kepala Program Studi Perbankan Syariah) dan Muhammad Arqam (Staf Ahli Rektor).
Sebagai informasi, Langgar Gipo didirikan oleh Kiai Haji Sagipodin atau Kiai Haji Abdul Latief bin Kamaluddin yang masih memiliki hubungan darah dengan Sunan Ampel. Salah satu tokoh dari keturunan Kiai Haji Sagipoodin yang bernama Kiai Haji Hasan Gipo merupakan Ketua Umum Hoofd Bestuuer Nahdlatoel Oelama (HBNO) pertama. Sementara keturunan Kiai Haji Sagipodin yang bernama Kiai Haji Mas Mansyur merupakan Ketua Umum Muhammadiyah keempat dan tercatat pula sebagai pahlawan nasional.
Pada tulisan kayu yang berusia ratusan tahun, tampak Langgar Gipo dibangun dan didirikan oleh keluarga Kiai Haji Sagipodin pada tahun 1744 M. Awalnya, langgar tersebut merupakan tempat ibadah yang digunakan untuk keluarga dan warga sekitar. Namun seiring berjalannya waktu, langgar tersebut menjadi tempat sentra perjuangan Laskar Hizbullah dan lainnya.
Selain itu, Langgar Gipo pada tahun 1888 M tercatat sebagai asrama haji pertama di Surabaya. Para jamaah haji diberangkatkan dan singgah (transit) dari Langgar Gipo lewat jalur Sungai Kalimas.Belum lama ini, tepatnya 22 Februari 2021 Langgar Gipo ditetapkan sebagai warisan cagar budaya oleh Pemerintahan Kota Surabaya melalui SK Wali Kota dengan nomor: 188.45/63/436.1.2/2021...