Jauh sebelum Gaduh soal Toa Masjid, Gus Baha Pernah Bahas Hal Ini
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
A Yahya
27 - Feb - 2022, 11:41
JATIMTIMES - Terbitnya Surat Edaran Menteri Agama Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara berisi pengaturan suara azan, banyak menuai pro dan kontra.
Hal ini kian menjadi polemik manakala Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan pernyataan dalam sebuah wawancara tentang analogi suara azan dengan gonggongan anjing.
Baca Juga : 209 Santri PDF Al Hidayah Singgahan Tuban Ikuti UN Imtihan Wathoni, Kanwil Kemenag Jatim Kawal Ketat
Terlepas polemik tersebut, pengaturan penggunaan pengeras suara jauh sebelum polemik ini telah pernah di bahas oleh Gus Baha atau KH Ahmad Bahaudin Nursalim.
Dikutip dari channel YouTube Sekolah Akherat, pada video yang diposting 1 tahun lalu, Gus Baha menjelaskan perihal keras atau tidak suara azan memang terjadi perbedaan pendapat. Menurut, hal tersebut juga merupakan hal yang wajar.
"Sampeyan kalau beda pendapat biasa saja. Jangan seperti orang sekarang, kalau beda pendapat ribut. Beda pendapat itu fitrah. Tidak mungkinlah kita tidak beda pendapat, tidak mungkin," ujar Gus Baha.
Gus Baha kemudian menyampaikan, perbedaan pendapat itu sering ia temui. Dirinya sering mendapatkan pertanyaan terkait speaker masjid yang berbunyi keras di wilayah kampung-kampung.
"Di kampung-kampung kalau ada masjid pakai speaker, di mana-mana, saya sering ditanya, Gus, bilangin kalau azan jangan banter-banter (suaranya jangan keras), ngrameni (membuat) berisik tetangga. Lek niat salat ra usah azan lek teko (Kalau sudah niat salat, tidak usah azan pasti datang),"tuturnya.
"Sing sitok Yo ora kudu banter Ben syiar (Yang satunya lagi bilang, ya nggak! harus keras, biar jadi syiar). Seng sitok mung demen dipisui tok, seng ora seneng misui tok, seng seneng tambah adzan rame-rame, maksud e wes sholat, Kowe milih ndi ? (Yanh satu cuma senang dikata-katain saja, yang tidak senang mengatai saja, yang seng malah adzan rame-rame, maksudnya sudah shalat. Kamu pilih mana ?) ," imbuhnya.
Lebih lanjut Gus Baha menjelaskan, Abu Bakar ketika wiridan selalu pelan, bahkan sangat pelan. Sedangkan Umar berzikir sangat keras. Akan tetapi, tidak menggunakan Sound System, karena tentunya pada waktu itu tidak ada...