Harga Kedelai Meningkat, Produsen Tempe di Kabupaten Malang Menjerit

Reporter

Hendra Saputra

Editor

Dede Nana

22 - Feb - 2022, 01:24

Satuni saat melihat kedelai setengah matang yang akan diproduksi (foto: Hendra Saputra/JatimTIMES)


JATIMTIMES - Sejumlah pelaku usaha atau produsen tempe di Kabupaten Malang menjerit dengan adanya lonjakan harga kedelai. Mereka menilai, akibat harga kedelai yang terlampau mahal tersebut mereka nyaris tidak mendapat keuntungan.

Salah satu pelaku usaha tempe di Desa Penarukan, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Satuni menjelaskan bahwa sejak Februari harga kedelai terus meningkat. Bahkan secara hitungan, Satuni merinci kalau jualan tempe ketika kedelai harga tinggi hanya mendapatkan hasil yang sangat tipis.

Baca Juga : Bahas Pesugihan Bank Gaib, Helmy Yahya Terkejut saat Tahu Tumbal yang Harus Diserahkan

“Harga kedelai sekarang Rp 11 ribu per kilogram. Nah biasanya saya produksi tempe sebanyak 15 kilogram per hari, itu jadi 15 potong kotak tempe dengan harga Rp 10 ribu per potong,” kata Satuni, Senin (21/2/2022).

“Artinya pendapatan kita hanya Rp 150 ribu per 15 kilogran kedelai. Jadi praktis kita rugi, sebab kebutuhan biaya untuk untuk membeli kedelai sebanyak 15 kilogram Rp 165 ribu,” sambung Satuni.

Untungnya, Satuni menggeluti pembuatan tempe sejak 1977 silam itu juga memproduksi Tempe Bongkil atau tempe yang berbahan dasar dari kacang tanah. Dari tempe jenis itu pihaknya bisa mendapat keuntungan Rp 30 hingga Rp 50 ribu per hari.

“Kami tetap memproduksi tempe berbahan kedelai ini hanya untuk melayani pelanggan yang sudah ada, meskipun rugi,” ujar Satuni.

Di sisi lain, Satuni tidak berani menaikkan harga tempe yang diproduksinya meski harga kedelai terus meningkat. Karena ia saat ini hanya menjaga pelanggan yang mempercayainya memproduksi tempe.

“Tidak berani kalau naikkan harga (tempe). Kalau saya naikkan pasti mereka mengeluh, bisa-bisa juga tidak langganan lagi ke saya,” keluh Satuni.

Terpisah, salah satu pelaku usaha tempe yang lain di Desa Penarukan, Kartini juga mengeluhkan kenaikan harga kedelai. Sebab menurutnya meskipun harga kedelai naik, pihaknya tetap tidak bisa menaikkan harga tempe buatannya.

“Terpaksa untuk menyiasati, agar tetap mendapat keuntungan kami mempercilkan ukuran tempe yang dijual ke pasaran,” kata Kartini.

Kartini merinci, apabila harga kedelai stabil atau tepatnya masih di harga Rp 7 ribu per kioogram, ukuran tempe yang ia jual berukuran 9 centimeter...

Baca Selengkapnya


Topik

Ekonomi, ,



Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat di Indonesia. Sektor industri, perdagangan, dan pariwisata menjadi pilar utama perekonomian Jatim. Pembangunan infrastruktur juga terus dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

cara menyimpan tomat
memilih model baju kerja wanita
harga gabah shio 2025
Cincin anniversary bukan sekadar perhiasan - ia adalah simbol yang menceritakan perjalanan cinta yang telah dilalui bersama. Mari kita dalami bagaimana Tips Memilih Wedding Anniversary Ring yang tepat untuk moment spesial Anda.

cara simpan tomat
Tips Memilih Bralette