Pesanan Terus Merosot, Pengrajin Dupa di Wagir Beralih Mata Pencaharian
Reporter
Hendra Saputra
Editor
Dede Nana
28 - Jan - 2022, 03:02
JATIMTIMES - Sejak pandemi covid-19 melanda Indonesia pada awal 2020 lalu, penjualan dupa buatan pengrajin di Desa Dalisodo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang semakin merosot. Bahkan, jumlah pengrajin dupa pun terus berkurang dan beralih mata pencaharian.
Sekretaris Desa (Sekdes) Dalisodo Abdul Kholik mengatakan, Covid-19 membuat pengrajin dupa di wilayahnya semakin menurun. Jika sebelumnya terdapat kurang lebih 32 rumah produksi dupa, saat ini hanya tinggal 8 yang bertahan tetap memproduksi dupa.
Baca Juga : Jelang Imlek, Produksi Dupa di Wagir Terus Menurun
“Dulu ada sekitar 32 perajin dupa di Desa Dalisodo. Sekarang tinggal 8 perajin saja. Mereka yang berhenti beralih menjadi petani, peternak sapi dan bekerja di bangunan,” kata Abdul Kholiq saat ditemui JatimTIMES di kantornya, Kamis (27/1/2022).
Dijelaskan Kholik, sejak 2001 silam Desa Dalisodo terkenal dengan sebutan kawasan sentra pengrajin dupa. Sejumlah warga setempat yang awalnya berprofesi sebagai petani beralih menjadi perajin dupa lantaran banyaknya permintaan, terutama dari Bali.
Tapi sejak pandemi covid-19, pesanan dupa dari beberapa tempat mengalami penurunan. Para pengrajin tetap melakukan pengiriman dupa ke Bali sepekan sekali, tapi jumlahnya tak sebanyak dulu.
Sebelumnya, satu rumah produksi bisa mengirim hingga 16 ton dupa dalam sepekan. Bahkan, pihak desa sangat senang karena perputaran ekonomi di Desa Dalisodo cukup bagus ketika dupa produksi warganya laris.
“Dulu sering lalu lalang truk angkut dupa di jalan desa ini. Sekarang sudah jarang. Beberapa tahun terakhir ini loyo. Waktu ramai-ramainya dulu, ada perekonomian sekitar Rp 1 miliar per bulan yang berputar di desa ini,” ungkap Kholiq.
Sejauh ini, Pemerintah Desa (Pemdes) Dalisodo sebenarnya telah mengusulkan kepada para pengrajin yang tersisa untuk membuat sebuah sistem penjualan satu pintu lewat Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes. Namun, usulan itu belum bisa terealisasi karena pengrajin memilih untuk berjalan sendiri...