Haul Gus Dur dalam Kisah Trabasan Godho Madono, Iringi Peresmian Ponpes Tahfid Manbaul Ulum
Reporter
Riski Wijaya
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
19 - Jan - 2022, 12:37
JATIMTIMES - Islam ke-Indonesiaan menjadi pesan yang ingin disampaikan dalam kegiatan Haul Gus Dur ke-12 yang diselenggarakan Rumah Sedekah NU pada Selasa (18/1/2022) malam. Dalam kegiatan yang berlangsung di Rumah Sedekah NU di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, itu, digelar pertunjukan wayang kulit sekaligus tasyakuran Muktamar NU ke-34 yang berlangsung aman dan damai.
Sejumlah tokoh terlihat hadir dalam kegiatan kali ini. Seperti Ketua PWNU Jatim Kiai Marzuki Mustamar, Rektor Universitas Islam Malang (Unisma), Prof. Masykuri, Pengasuh Ponpes Ar Rifai Kiai Muflikh, Kiai Ali Azhar dan beberapa tokoh lainnya.
Selain itu beberapa pengusaha juga tampak hadir seperti Pemilik NK Cafe Djoni Sujatmiko, Ketua DPD Apersi Jatim Makhrus Soleh, Pemimpin Divisi Bisnis Syariah Bank Jatim Arief Wicaksono dan beberapa lainnya.
Baca Juga : 10 Warung di Kota Malang Jual Olahan Daging Anjing, Satpol PP: Ada Sanksi Bagi Penjual
Inisiator Rumah Sedekah NU Nur Shodiq Askandar mengatakan, dalam kesempatan kali ini, dirinya juga sekaligus meresmikan Pondok Pesantren (Ponpes) Mambaul Ulum. Ia menyebut, Haul KH. Abdurrachman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur ini adalah dalam rangka untuk mengambil spirit perjuangan yang selama ini dilakukan. Baik perjuangan di bidang kemanusiaan, sosial maupun di bidang dakwah.
"Sehingga, kegiatan kita kali ini meliputi tiga-tiganya. Jadi tadi pagi ada dakwah dengan tahfidz Al-Quran. Lalu sosial ada santunan kepada anak yatim dan masyarakat miskin dan malam ini ada wayangan," ujar pria yang akrab disapa Gus Shodiq ini.
Pemilihan untuk menggelar wayangan ini adalah karena wayang kulit merupakan budaya asli Indonesia yang juga menjadi media dakwah yang digunakan para Walisongo untuk mensyiarkan ajaran Agama Islam. Dan juga sebagai bentuk penghormatan terhadap sosok Gus Dur yang juga dikenal sebagai pelaku seni...