Wali Kota Mojokerto Ajak Penggemar Mobil Kuno Jatim Mampir di Sekolahan Bung Karno
Reporter
Abdullah M
Editor
Dede Nana
17 - Jan - 2022, 12:09
JATIMTIMES - Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari melepas acara City Tour Soekarno Tlatah Ing Majapahit, Minggu (16/1/2022). Acara ini diikuti sekitar 125 peserta pegiat mobil kuno dari Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) Jatim yang juga berkolaborasi dengan Museum Gubug Wayang. Dalam acara ini kebetulan dihadirkan mobil kuno yang dahulunya pernah dipakai Ir. Soekarno dalam berdinas ketika menjabat sebagai presiden.
Start kemudian dimulai dari rumah dinas wali kota atau saat ini biasa disebut Rumah Rakyat. Ning Ita sapaan akrab Wali Kota Mojokerto menaiki mobil bekas Bung Karno bersama dengan suaminya Supriyadi Karima Saiful.
Baca Juga : Pedagang Jamu Diringkus Polres Ngawi, Gegara Ini
Agenda City Tour itu kemudian mengelilingi beberapa titik yang ada di Kota Mojokerto. Seperti kantor Pemkot Mojokerto, SDN Purwotengah tempat Bung Karno dahulu menempuh pendidikan semasa kecil, Alun-Alun Kota Mojokerto dan terakhir kembali finish di Rumah Rakyat.
Dalam sambutannya Ning Ita demikian biasa disapa mengaku bangga sebagai tuan rumah. "Pasti ada alasan khusus dan keistimewaan. Kota yang memiliki warisan budaya dan sejarah," ujarnya.
Dia melanjutkan, Kota Mojokerto ini ribuan tahun yang lalu merupakan kota yang penuh dengan sejarah bagaimana Nusantara dipersatukan. Kemudian juga bagaimana akulturasi budaya terwujud, negosiasi politis, ekonomi, dan sosial terjadi.
"Dan itu semua ada di pusat kerajaan Majapahit yang bernama Mojokerto. Maka tak salah kalau bapak dan ibu semua ingin berwisata sejarah di Mojokerto. Ada titik-titik kenangan sejarah ada di kota ini," ujarnya yang kemudian disambut tepuk tangan para peserta.
Selain pernah sebagai pusat kerajaan, Ning Ita juga menjelaskan memiliki sejarah Sang Proklamator Ir. Soekarno. "Sehingga sangat layak untuk mengimplementasikan keluhuran jejak tersebut," imbuhnya.
Tak lupa Ning Ita juga turut mempromosikan kuliner asli Mojokerto. "Yang tentu saja melalui resep turun-temurun. Ada rawon, pecel, ada onde-onde yang semuanya itu melegendaris dan tetap eksis sampai sekarang," pungkasnya...