Kisah Cinta Berujung Pilu Sang Pahlawan Revolusi
22 - Sep - 2021, 05:56
JATIMTIMES - Peringatan Gerakan 30 September/PKI, sering disingkat G30S/PKI akan segera tiba. Dalam peristiwa tersebut, terjadi selewat malam pada tanggal 30 September sampai awal bulan selanjutnya (1 Oktober) tahun 1965 dimana 7 perwira tinggi militer Indonesia beserta beberapa orang yang lain dibunuh dalam suatu usaha kudeta.
Peristiwa itu terjadi di Jakarta dan Yogyakarta. G30S ini merupakan gerakan yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Soekarno dan mengubah Indonesia menjadi negara komunis.
Baca Juga : Arsal Sahban Sang Cobra Penyuka Kelor, Rindu Lumajang
Gerakan ini dipimpin oleh DN Aidit yang saat itu menjabat sebagai ketua dari Partai Komunis Indonesia (PKI). Lalu pada 1 Oktober 1965 dini hari, Letkol Untung yang merupakan anggota Cakrabirawa (pasukan pengawal Istana) memimpin pasukan yang dianggap loyal pada PKI.
Gerakan ini mengincar perwira tinggi TNI AD Indonesia. 3 dari 6 orang yang menjadi target langsung dibunuh di kediamannya.
Sedangkan lainnya diculik dan dibawa menuju Lubang Buaya. Jenazah ke-7 perwira TNI AD itu pun baru ditemukan selang beberapa hari kemudian.
Dari semua jenderal yang menjadi korban keganasan PKI, nama Pierre Andries Tendean tak pernah luput dari sorotan. Pria yang akrab disapa Pierre Tendean ini adalah seorang perwira militer Indonesia yang menjadi salah 1 korban peristiwa tersebut.
Pria yang lahir pada 21 Februari 1939 itu mengawali karier militer dengan menjadi intelijen dan kemudian ditunjuk sebagai Ajudan Jenderal Besar TNI Abdul Haris Nasution (AH Nasution). Namun nahas, ia gugur di tangan pasukan yang diduga Cakrabirawa setelah salah tangkap dan menduga bahwa Pierre adalah Jenderal AH Nasution yang sedang dicari.
Siapa sangka, di balik kisah tragis kematiannya, Pierre menyimpan kisah pilu tentang hubungan asmaranya bersama seorang gadis asal Medan, bernama Rukmini. Memiliki perawakan ideal dengan wajah tampan blasteran Asia-Eropa, serta dikenal disiplin dan ramah, membuat Pierre banyak digandrungi oleh gadis-gadis saat menjadi taruna.
Namun, hatinya hanya untuk Rukmini hingga membuatnya yakin untuk melamarnya. Kisah cinta keduanya akhirnya berujung tragis bersama dengan kekejaman peristiwa G30S/PKI...