Abdullah Qasemi, Ulama Pengarang Buku Anti Atheis Akhirnya Jadi Atheis
Reporter
Desi Kris
Editor
Sri Kurnia Mahiruni
10 - Sep - 2021, 05:01
JATIMTIMES - Tugas seorang ulama sejatinya membimbing dan memandu umat Islam dalam permasalahan agama maupun masalah sehari-hari yang diperlukan dari sisi keagamaan ataupun sosial masyarakat. Meski mereka berpengetahuan tinggi dan dihormati, ulama juga manusia biasa yang tak luput dari kekilafan atau terlibat dengan berbagai kontroversi.
Seorang ulama yang terkenal di abad ke-20 ini, dianggap sebagai ulama yang paling kontroversi hingga kini. Bahkan, ia juga dianggap murtad.
Baca Juga : Urus Aset NU Tak Berserifikat, LWPNU Mulai Lakukan Pendataan
Ulama yang dimaksud ialah Abdullah Qasemi. Abdullah Qasemi lahir pada tahun 1907 di Bandar Buraydah, wilayah Qassim di Arab Saudi.
Namun, ia bukanlah keturunan Qasemi atau bahkan Saudi. Banyak perbedaan pendapat mengenai hal ini.
Menurut Syeikh Abu Abd al-Rahman Ibnu Aqil al-Zahiri, yang pernah berdebat dengan Qasemi mengatakan bahwa ayah Abdullah adalah seorang keturunan Mesir dari Sa’id yang datang ke Qasim untuk bekerja. Syeikh juga menyebutkan bahwa Qasemi benci saat orang berbicara tentang warisan budaya Mesir.
Abdullah Qasemi merupakan seorang mahasiswa teladan. Ia merupakan orang pertama di era modern yang menulis kritikan terhadap Universitas Azhar.
Abdullah juga menulis kritikan-kritikan baik tentang ateis dan sekuler berkaitan dengan pembenaran hadits tentang geografi dan obat-obatan dan hal-hal seperti itu. Ia diketahui memiliki 1 masalah awal.
Abdullah selalu menulis puisi tentang dirinya di sampul dalam buku-bukunya dengan bahasa yang benar-benar megah dan mandiri. Tak cuma dikenal karena kecerdasan dan ketekunannya sebagai mahasiswa, ia juga dikenal dengan kepura-puraan dan narsisme.
Abdullah disebut-sebut sebagai Ibnu Taimiyah di zamannya karena ia dianggap ahli dalam setiap bidang ilmu-ilmu agama, seorang mufassir, muhaddits, faqih, sekaligus mu’arrikh. Tapi ia sering mengatakan hal-hal yang aneh.
Bahkan ia pernah menanyakan mengapa salat itu diwajibkan dan pertanyaan aneh tentang apa saja cacat/kekurangan dari agama Islam? Pertanyaan itu tentu tidak biasa diajukan oleh mahasiswa.
Ia kemudian menghilang dari peradaban menuntut ilmu untuk sementara waktu. Abdullah berpindah mempelajari buku-buku filsafat dan beberapa tahun kemudian, menulis beberapa buku modernis yang ‘aneh’.
Saat para syeikh di Saudi mencoba untuk membuatnya diam, ia justru mengeluh kepada Syekh Sayyid Quthb...