Viral Mati Corona ala Madura, Begini Tanggapan Kemenkes RI
02 - Aug - 2021, 04:41
INDONESIATIMES - Cuitan 'mati Corona ala Madura' sempat viral di jagat maya. Terkait hal itu, Kemenkes RI akhirnya memberi tanggapan. Kemenkes RI menilai sudah sepatutnya menjadi tugas Satgas Covid-19 daerah untuk memberikan edukasi terhadap warga Madura.
"Tentunya menjadi tugas satgas provinsi dan kabupaten/kota untuk meningkatkan edukasi dan sosialisasi termasuk penerapan prokes yang ketat. 3T dan vaksinasi sebagai upaya bersama dalam penanganan Covid-19," jelas Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi.
Baca Juga : Kasus Kematian Akibat Covid-19 di Kabupaten Blitar Tertinggi se-Jawa Timur
Menurut Nadia, banyak masyarakat yang perlu diedukasi karena masih menganggap Covid-19 adalah hoax. "Ini penting jangan kita menjadi bahaya sebagai sumber penularan untuk orang lain atau warga lain yang sudah berusaha mencegah tertular dari Covid-19" tutupnya.
Sebelumnya, Satgas Covid-19 Jatim juga sudah memberi pernyataan terkait cuitan mati corona ala Madura yang viral di media sosial itu. Menurut Satgas Covid-19 Jatim, cuitan tersebut menggambarkan jika edukasi Covid-19 terhadap warga Madura sangat diperlukan.
"Apa yang ditulis mas Firman adalah gambaran dari betapa luar biasanya effort yang dibutuhkan untuk edukasi Covid-19. Khususnya pada masyarakat Madura yang mengalami pandemic fatique," ujar Jubir Satgas Covid-19 Jatim Dr Makhyan Jibril.
Ia juga mengatakan, kondisi ini seringkali terjadi action bias. Contoh, berfikir dengan tidak menyebut Covid-19 akan menghindarkan dirinya dari virus ini.
Makhyan juga mengatakan, tulisan tersebut mengingatkan kita semua selain melawan pandemi, juga harus bekerja sama turun untuk melawan infodemi dan kurangnya literasi Covid-19 di Madura.
Ia juga berkaca pada sejarah dan jurnal di population studies. Sebab, disebutkan bahwa diprediksi saat Spanish Flu tahun 1918-1919, 23,71% populasi Madura meninggal saat pagebluk. Di sisi lain, pakar epidemiolog Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Dr dr Windhu Purnomo menilai jika hal ini berhubungan dengan kultur.
"Memang Madura ini rupanya kulturnya, ya kultur yang memang sedikit perlu penanganan khusus karena sejarah menunjukkan hal yang sama," ujarnya...