Dapat Bantuan Oxymeter dari Juragan 99, Wali Kota Sutiaji Segera Bagikan ke RT/RW
Reporter
Tubagus Achmad
Editor
Yunan Helmy
27 - Jul - 2021, 11:50
MALANGTIMES - Untuk mendeteksi lebih dini kondisi masyarakat, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang baru saja menerima bantuan 500 unit oxymeter atau alat pengukur kadar oksigen dalam darah dari Gilang Widya Pramana atau yang dikenal sebagai Juragan 99.
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan bahwa bantuan oxymeter tersebut nantinya akan dibagikan kepada perwakilan RT/RW yang ada di Kota Malang. "Kami kan rencana yang namanya oxymeter datang dari Juragan 99. Ada 500 (unit, red) itu akan kami bagikan plus ada penambahan," ungkapnya kepada MalangTIMES.com, Selasa (27/7/2021).
Baca Juga : BI dan OJK Kediri Gelar Vaksinasi, Wali Kota: Ini Mendukung Kota Kediri Segera Capai Herd Immunity
Orang nomor satu di Pemkot Malang ini menyebutkan nantinya petugas yang berada di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes), dalam hal ini puskesmas di masing-masing wilayah, akan ditugaskan untuk memberikan pelatihan penggunaan oxymeter kepada perwakilan petugas di setiap RT/RW.
"Bagaimana cara menggunakan oxymeter dan thermogun, serta bagaimana kalau ada orang sakit. Setiap kelurahan kan ada penanggung jawab dokter masing-masing. Ini untuk pendeteksi dini," ujarnya.
Sutiaji menyampaikan bahwa untuk sementara ini oxymeter yang akan dibagikan merupakan bantuan dan belum dilakukan pengadaan terkait oxymeter tersebut.
Pihaknya pun berencana jumlah oxymeter dapat ditambah melalui pengadaan atau bantuan lagi. Sehingga nantinya setiap RT akan mendapatkan oxymeter. "Rencana saya, per RT satu (oxymeter, red) mas," katanya.
Terlebih lagi, angka pasien covid-19 di Kota Malang yang saat ini menjalani isolasi mandiri (isoman) terus menunjukkan angka fluktuatif. Data dari Satgas Covid-19, per hari Rabu (26/7/2021) sebanyak 2.697 orang dalam pemantauan tim Satgas Covid-19 Kota Malang.
"Karena kemarin itu ada yang sudah sesak. Saya tanya njenengan saturasi berapa, dia enggak tahu. Jadi waktu itu ternyata saturasinya 70 persen. Jadi, ini harus ada pemantauan terus-menerus," terangnya.
Nantinya, jika oxymeter sudah didistribusikan kepada perwakilan petugas di tingkat RT/RW, diharapkan dapat digunakan sebagai pencegahan dini untuk melakukan tindakan medis jika diketahui kadar oksigen dalam darah seseorang sedang turun drastis.
Baca Juga : Baca Selengkapnya