Sukses Kembangkan Perpustakaan Berbasis Inklusi, Perpusdes Plosorejo Wakili Kabupaten Blitar di Lomba Perpustakaan Tingkat Provinsi
Reporter
Aunur Rofiq
Editor
Dede Nana
24 - May - 2021, 08:41
BLITARTIMES - Tim Visitasi dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur melaksanakan penilaian Lomba Perpustakaan Umum Desa (Perpusdes) di Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Senin (24/5/2021).
Perpusdes Samudra Pustaka Desa Plosorejo, ditetapkan sebagai wakil Kabupaten Blitar dalam lomba perpustakaan tingkat provinsi Jawa Timur.
Baca Juga : Dampak Gempa 6,2 SR Bertambah, dari 14 Jadi 16 Kecamatan Kabupaten Malang
Perpusdes Samudra Pustaka adalah perpustakaan terbaik di Kabupaten Blitar setelah menjadi juara I lomba perpustakaan umum tingkat Kabupaten Blitar tahun 2020.
Tim Penilai lomba dipimpin Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur Hasto Hernanto beserta rombongan. Tim penilai dari provinsi disambut langsung oleh Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso didampingi Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Blitar Herman Widodo.
Turut hadir pula dalam agenda ini sejumlah kepala OPD Pemkab Blitar, Camat Kademangan, Kepala Desa Plosorejo dan Muspika Kecamatan Kademangan.
Dalam sambutanya, Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso, berharap keikutsertaan Kabupaten Blitar dalam lomba perpustakaan desa tingkat provinsi ini menjadi motivasi bagi seluruh desa dan kelurahan di Kabupaten Blitar untuk mengembangkan budaya literasi.
Rahmat ingin pemerintah desa/kelurahan menjadi pelopor pendorong budaya minat baca bagi masyarakat.
“Semoga dengan adanya lomba ini menjadi motivasi sekaligus apresiasi bagi perpustakaan umum desa/kelurahan untuk senantiasa mengembangkan dan meningkatkan penyelenggaraan serta pengelolaannya. Sehingga bisa memberikan pelayanan yang lebih baik dan dapat memberikan manfaat dalam rangka peningkatan literasi sumber daya manusia di tingkat desa/kelurahan,” ungkap Rahmat.
Buku adalah jendela dunia. Rahmat berharap, hadirnya perpustakaan di tingkat desa diharapkan dapat menjadi pendorong partisipasi aktif masyarakat untuk mengembangkan diri dengan cara belajar mandiri.
“Sebab, tidak ada artinya adanya perpustakaan Desa/Kelurahan, dengan berbagai macam koleksinya, jika masyarakat tidak memanfaatkan untuk mengakses buku bacaan yang dibutuhkan, baik penunjang pelajaran di sekolah maupun buku pengetahuan umum. Namun lebih dari itu, saya berharap buku-buku di perpustakaan tidak hanya sekadar dibaca untuk menambah wawasan. Akan tetapi seyogyanya bisa menjadi ilmu dan memberikan manfaat bagi yang membacanya,” tukasnya...