Dewan Surabaya Minta LKPJ Wali Kota Diibarengi Program Konkret
Reporter
M. Bahrul Marzuki
Editor
Yunan Helmy
07 - Apr - 2021, 05:42
SURABAYATIMES - DPRD Kota Surabaya saat ini tengah membahas Laporan Keterangan Pertangunggajawaban (LKPJ) Wali kota Surabaya Tahun Anggaran 2020.
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya A.H. Thony mengatakan, hasil LKPJ Wali Kota Surabaya Tahun Anggaran 2020 sudah sangat lengkap, baik dari segi angka maupun pencapaian program. “Harapan kami apa yang tertera di LKPJ bisa diikuti oleh program-program yang lebih konkret,” ujarnya.
Contoh, tambah Thony, kaitannya dengan kebangsaan, bisa saja kawasan Peneleh dikembangkan menjadi kawasan wisata heritage yang memang jika dikembangkan ini sangat luar biasa.
Terus kawasan kota lama di Jembatan Merah perlu dibuat sebagai satu kawasan heritage, bahkan bisa disatukan dengan program pemerintah pusat, yaitu, dihidupkannya kembali ‘Jalur Rempah’ dengan Pemkot Surabaya yang membikin konsepnya.
Kawasan Jembatan Merah, terang politisi Partai Gerindra Kota Surabaya ini, bisa dijadikan destinasi wisata yang bisa menghasilkan pendapatan daerah Kota Surabaya karena banyaknya wisatawan yang berkunjung ke Surabaya.
“Pendapatan daerah Kota Surabaya meningkatkan karena banyak destinasi wisata heritage. Ini akan menjadi energi pemulihan ekonomi Surabaya yang luar biasa,” ucapnya.
Thony kembali mencontohkan, kawasan Kenjeran bisa dikembangkan menjadi kawasan seni budaya. Sebab, selama ini seni budaya Pantura di Kenjeran tidak begitu booming.
Thony menilai, perkembangan kebudayaan di Kota Surabaya relatif stagnan. Minimnya ruang-ruang galeri seni dan budaya serta panggung pentas seni menjadi indikator stagnasinya perkembangan seni dan budaya di Kota Surabaya. Meski, memang Pemkot Surabaya secara bertahap sudah mulai menggiatkan kembali ruang publik untuk seni dan budaya.
Dirinya mempertanyakan, dalam LKPJ Wali Kota Surabaya Tahun Anggaran 2020 di sektor seni dan budaya disebutkan, indeks budaya lokal Kota Surabaya meningkat 88.65% dibanding tahun 2016 yang hanya mencapai 69,37%. “Kami melihat nya dari mana indikator peningkatannya tersebut,” lanjut Thony.
Ia kembali menambahkan, banyak lokasi dan tempat yang bisa di-develop menjadi wisata sejarah, heritage, wisata museum. Misalnya, bekas Rumah Sakit Mardi Santoso di Bubutan yang sebelumnya di pakai Restoran Hallo Surabaya. Selain itu, Penjara Kalisosok bisa diambil alih pengelolaannya oleh Pemkot Surabaya, dan disulap menjadi museum atau wisata heritage.
“Gedung eks RS Mardi Santoso atau Penjara Kalisosok memang milik negara. Tapi dalam UU cagar budaya, pemerintah daerah boleh mengambil alih pengelolaannya," ungkapnya...