Kota Malang Dongkrak Transaksi Digital hingga ke Pasar Rakyat
Reporter
Arifina Cahyati Firdausi
Editor
Dede Nana
05 - Apr - 2021, 09:41
MALANGTIMES - Sektor digitalisasi terus digencarkan di Kota Malang. Sistem transaksi keuangan, misalnya, yang juga terus dioptimalkan memanfaatkan non tunai atau secara digitalisasi melalui QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).
Tak hanya untuk kalangan pemerintahan saja, pasar rakyat juga menjadi salah satu yang dibidik untuk menerapkan sistem transaksi non tunai tersebut.
Baca Juga : Manuver Kubu Moeldoko Dorong AHY Maju Pilkada DKI Dianggap Angin Lalu
Wali Kota Malang Sutiaji menyatakan, optimalisasi transaksi digital dijalankan seiring dengan adanya program Smart City yang saat ini digencarkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.
Sebut saja, sistem penyaluran bantuan yang juga diberlakukan secara non tunai.
Termasuk, kata dia, lingkup transaksi pelayanan di fasilitas kesehatan (Faskes) hingga pasar rakyat.
"Penyaluran bantuan di kami semua sudah non tunai. Nanti, juga ada pembayaran digital untuk puskesmas dan pasar. Ini harus digerakkan. Sehingga, jejak digital bisa diketahui dan ada transparansi," ujarnya, ditemui saat menghadiri Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) di Hotel Tugu Malang, Senin (5/4/2021).
Menurutnya, dengan transaksi berbasis digital ini tak hanya untuk transparansi saja, melainkan metode pemasukan hingga pengeluaran dari setiap pelayanan bisa dilihat oleh masyarakat. Sehingga, akan mempermudah seseorang ketika akan mulai melakukan transaksi apapun, di manapun berada.
"Jelajah digital dan jelajah pasar akan semakin mudah. Kalau dulu kan harus survei pasar, contoh saja, pembelian besi sudah bisa dilihat dan nggak usah keliling kemana-mana. Masyarakat sudah bisa lihat semua," tandasnya.
Lebih jauh, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang Azka Subhan mengungkapkan, metode transaksi digital ini bisa dioptimalkan oleh seluruh stakeholder maupun masyarakat umum.
Baca Juga : Baca Selengkapnya