Kabupaten Malang Berpotensi Diterjang Tsunami, Begini Penjelasan BMKG dan BPBD
Reporter
Tubagus Achmad
Editor
Nurlayla Ratri
27 - Sep - 2020, 05:09
Wilayah Kabupaten Malang memiliki luas sekitar 3.535 kilometer persegi yang sebagian besar berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Tentunya, selain mendapat bentang keindahan pantai, juga memiliki potensi bencana alam seperti tsunami.
Riset dari Institut Teknologi Bandung (ITB) mengenai potensi tsunami di sepanjang pantai selatan di Jawa Timur menyebut Kabupaten Malang masuk dalam zona potensial tsunami.
Baca Juga : Hujan Disertai Angin di Kota Batu, Satu Pohon Akasia Tumbang
Hal itu juga dikuatkan dengan pendapat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur yang menyebut dari 38 kabupaten/kota yang memiliki potensi tsunami terdapat 9 kabupaten/kota yang berpotensi tsunami tinggi.
Sembilan kabupaten/kota tersebut yakni Kabupaten Pacitan, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kota Blitar, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Jember dan Kabupaten Banyuwangi.
Menurut Tenaga Ahli BPBD Jawa Timur Suban Wahyudiono , bahwa dari sembilan kabupaten/kota tersebut, sebanyak 156 desa yang memiliki potensi tinggi tsunami.
"Ada 156 desa potensinya tinggi tsunami. Paling banyak di Banyuwangi 48 desa, Pacitan 24 desa dan Trenggalek 13 desa. Desa itu sudah dipetakan," jelasnya.
Menanggapi hal ini, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Karangkates Musripan mengatakan bahwa selain hasil riset dari ITB, data-data pendukung dari BMKG, BIG (Badan Informasi Geospasial) dan GPS (Global Positioning System) bahwa jika terjadi gempa di zona megathrust akan terjadi tsunami.
"Hasil risetnya menyimpulkan bahwa bilamana terjadi gempa di zona megatrust dengan syarat zona Jawa Barat dan Jatim bersamaan robeknya, maka akan mengakibatkan gempa yang cukup besar," ungkapnya ketika dikonfirmasi pewarta.
Dari gempa yang cukup besar dan dahsyat tersebut, Musripan mengatakan bahwa seluruh Pantai Selatan di Jawa Timur akan naik tingkatannya menjadi awas.
"Kalau terjadi gempa yang cukup dahsyat, seluruh pantai di Jatim akan berstatus awas. Artinya harus segera meninggalkan pantai ke tempat yang sudah disediakan oleh BPBD masing-masing," jelasnya.
Musripan pun juga menyampaikan hasil analisa dari BMKG pusat yakni dari hasil modelling yang telah dilakukan oleh BMKG. Yakni, jika terjadi tsunami di bagian selatan Pulau Jawa, maka hanya membutuhkan waktu kurang lebih 20 menit gelombang tinggi untuk mencapai daratan...