Adu Janji, Beda Strategi SanDi dan LaDub Dekati Masyarakat Kabupaten Malang
Reporter
Tubagus Achmad
Editor
Nurlayla Ratri
09 - Sep - 2020, 05:05
Di tengah pandemi Covid-19 yang tengah melanda Indonesia, membuat pelaksanaan agenda politik lima tahunan atau Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Malang berubah total.
Perubahan tersebut terletak pada mekanisme pendekatan calon-calon bupati pada masyarakat. Pasalnya, mereka dituntut untuk tetap memikat simpati dengan janji-janji politik tapi sekaligus harus menerapkan protokol kesehatan.
Baca Juga : Tuntutanya Dikabulkan Bawaslu, Bapaslon Jalur Perseorangan Yakin 99 Persen Bisa Lolos
Perubahan paling signifikan yakni metode kampanye yang tidak lagi boleh mengumpulkan massa dalam jumlah banyak di satu lokasi. Hal ini untuk mencegah penyebaran Covid-19 agar tidak semakin meluas.
Perubahan mekanisme tersebut, akhirnya mengharuskan untuk setiap Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Bupati dan Wakil Bupati Malang mengubah tata cara kampanye dan pendekatan untuk meraih simpati masyarakat.
Seperti diketahui, sementara ini ada dua Bapaslon yang telah melalui tahapan pendaftaran, yakni petahana Sanusi-Didik Gatot Subroto (SanDi) dan Lathifah Shohib-Didik Budi Muljono (LaDub).
Ketua Tim Kampanye SanDi, Hari Sasongko mengatakan bahwa pihaknya akan selalu menaati Peraturan Komisi Pemilihan Umum. Terlebih lagi aturan dan SOP (Standard Operational Procedure) yang mengatur terkait penerapan protokol kesehatan Covid-19.
Beberapa aturan yang diterapkan, misalnya tidak diperkenankan bertatap muka dengan lebih dari 50 orang. Selain itu penerapan cuci tangan, kewajiban memakai masker dan juga penyemprotan desinfektan.
"Artinya justru kita jemput bola. Menuju ke masyarakat untuk memberitahukan tanpa ada penggerombolan. Misalkan dalam suatu RT, kita lebih cenderung ke rumah-rumahnya, tanpa bersentuhan secara fisik," ungkapnya ketika ditemui awak media beberapa waktu lalu.
Selain menerapkan SOP protokol kesehatan Covid-19, tim kampanye SanDi juga memanfaatkan ketokohan para mantan pimpinan daerah di Malang Raya seperti mantan Wali Kota Malang Peni Suparto dan Mantan Bupati Malang Sujud Pribadi. Keduanya dulu juga merupakan tokoh dari PDI Perjuangan.
"Ya mereka kan senior-senior dan orang berpengalaman. Mantan kepala daerah tentunya berpengalaman di daerah untuk meraup suara. Cabup dan cawabup sudah sowan ke sana," bebernya.
Selain mantan kepala daerah tim kampanye Bapaslon SanDi juga memanfaatkan para anggora DPR-RI dan DPRD Provinsi Jawa Timur yang dari daerah pemilihan Malang Raya...