Dituding Potong Bansos, Warga Tuntut Kasun Mundur
Reporter
Joko Pramono
Editor
Moch. R. Abdul Fatah
23 - Jun - 2020, 01:00
Ratusan warga Lingkungan 10, Desa/Kecamatan Ngunut mendatangi kantor desa desa Ngunut. Mereka menuntut pengunduran diri Herlambang, kepala dusun lingkungan 10, Senin (22/6/20) siang.
Warga menuding Herlambang selama menjabat 20 tahun sebagai kasun tidak transparan. Herlambang juga dituding sudah melakukan pemotongan bantuan sosial bagi warga yang terdampak covid 19.
Baca Juga : Masih Berisiko, Masa Transisi Malang Raya Berlanjut
Warga mengaku bantuan sosial sebesar 600 ribu perbulan dipotong oleh Herlambang, sehingga hanya diberikan 500 ribu per orang.
"Jadi pencairan selama dua bulan, hanya diterimakan Rp 1.000.000 per orang. Dipotong Rp 200.000 per orang," ucap warga ini.
Karena diduga memotong bantuan sosial bagi warga, Herlambang didemo oleh warga.
Mereka menuntut Herlambang turun dan membawa dugaan pemotongan Bansos ini ke ranah hukum.
Lantaran terus didesak dan proses negosiasi di balai desa, Herlambang akhirnya mau mengundurkan diri sebagai kasun. Pengunduran diri Herlambang disampaikan oleh Kades Ngunut, Abdullah.
Salah satu koordinator warga, Mohammad Harun (40) mengaku senang karena kepala dusun akhirnya mau mundur.
"Sejak lama warga sudah tidak senang dan ingin dia turun. Alasannya dia tidak transparan," ujar Harun.
Dalam bersosialisasi dengan masyarakat, Herlambang juga dinilai kurang. Setelah mengundurkan diri dari jabatan kasun, warga mengaku siap untuk menerima Herlambang sebagai warga biasa.
"Kami akan menerimanya dengan baik sebagai warga biasa. Yang penting aspirasi warga sudah terpenuhi," katanya.
Baca Juga : Baca Selengkapnya