JATIMTIMES - Asosiasi Futsal Kota (AFK) Malang angkat bicara ihwal laga final menghadapi Surabaya pada Porprov IX Jatim 2025 yang ditunda. Mereka mengaku akan menjunjung tinggi nilai sportivitas dan mengakui kekalahan.
Ketua AFK Malang Rizal Ghoniem mengakui pada final futsal putra lalu, pihaknya kalah dari Surabaya. “Kami menolak jika ada juara berssma. Kami percaya, olahragawan sejati mengakui kemenangan atau kekalahan,” kata Rizal dalam statemen resminya yang dikeluarkan, Minggu (29/6/2025).
Baca Juga : FFI Sayangkan Insiden Ditundanya Final Futsal Putra Porprov IX Jatim
“Kami ucapkan rasa hormat dan respek ke tim lawan dan kami bangga ke tim kami,” imbuh Rizal.
Sementara itu, Manajer Tim Futsal Putra Kota Malang Rahmad Yuwono senada dengan Rizal yang patuh dalam segala keputusan Asosiasi Futsal Provinsi (AFP) Jatim. Yakni, dalam pertandingan tersebut, timnya mengalami kekalahan dengan skor 0-2 dari Surabaya meski waktu belum sepenuhnya selesai.
“Manajemen, pelatih dan ofisial bangga dengan perjuangan anak-anak yang berlatih berbulan-bulan. Segala upaya sudah diberikan saat bertanding lawan Surabaya meski hasil kami tertinggal 0-2. Pertandingan pasti ada kalah dan menang. Kami terima itu semua,” tukas Rahmad.
Sebagai informasi, laga final futsal putra Porprov IX Jatim 2025 ditunda dengan alasan keamanan. Sebab, penonton masuk lapangan dan melakukan pelemparan ke lapangan. Penonton beralasan mulai jengah dengan kepemimpinan wasit yang dianggap tidak netral dalam memimpin pertandingan.
Baca Juga : Chelsea Lolos ke Perempat Final Usai Tumbangkan Benfica 4-1, Berlaga 4 Jam Akibat Badai
Sejumlah pelanggaran keras tak dihiraukan wasit hingga memicu kemarahan penonton. Beruntung, panitia keamanan beserta pihak keamanan dalam hal ini kepolisian dan Satpol PP Kota Malang sigap dan dapat mengamankan situasi hingga perangkat pertandingan dan kedua tim dapat kembali ke hotel masing-masing.
Karena belum selesai dan ricuh, muncul wacana juara bersama. Namun, AFK Kota Malang mengakui kekalahan dan menolak munculnya wacana juara bersama.