JATIMTIMES - Wakil Ketua Komisi II DPRD Situbondo, Suprapto, menekankan pentingnya memperkuat ketahanan rumah tangga sebagai fondasi bagi kebangkitan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Menurutnya, gerakan penguatan ekonomi keluarga harus menjadi perhatian utama sebelum mendorong geliat UMKM secara luas.
"Kalau ingin UMKM kita naik kelas, maka harus dimulai dari rumah. Keluarga yang kuat akan menghasilkan pelaku usaha yang kuat pula," tegas Suprapto, Minggu (29/06/2025).
Ia mengungkapkan bahwa salah satu pendekatan yang saat ini mulai dikenal luas adalah gaya hidup Slow Living. Yaitu pola hidup yang menitikberatkan pada pemenuhan kebutuhan dari rumah, seperti bertani, beternak, dan berkebun di pekarangan sendiri. Konsep ini sangat relevan diterapkan di tengah efisiensi dan penurunan daya beli masyarakat.
"Kalau kita bisa memenuhi kebutuhan pokok dari rumah (sayur, buah, cabai, ayam atau ikan) itu sudah merupakan bentuk homestead atau ketahanan pangan keluarga. Tidak harus beli semua. Ini baru yang disebut sejahtera," ungkapnya.
Menurut Suprapto, jika seluruh pelaku UMKM hanya fokus pada aktivitas jual beli, sementara kebutuhan rumah tangganya tidak tercukupi, maka perputaran ekonomi menjadi tidak sehat.
"Kalau semua jualan, terus siapa yang beli? Akhirnya lapak-lapak UMKM kita gulung tikar karena pasar tidak mampu menyerap," katanya menegaskan.
Ia juga menyarankan agar setiap keluarga di Situbondo memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam sayuran, buah, serta memelihara unggas atau ikan dalam skala kecil. Langkah ini bukan hanya untuk mengurangi pengeluaran rumah tangga, tapi juga bisa menjadi tambahan pendapatan jika hasilnya berlebih.
"Kita bisa mulai dari hal kecil. Tanam cabai, tomat, atau bayam di halaman. Pelihara ayam dua atau tiga ekor. Kalau rutin dan serius, hasilnya akan luar biasa," ujar Suprapto.
Lebih lanjut, ia mendorong pemerintah daerah untuk mendukung gerakan ini melalui pelatihan, bantuan bibit, serta pendampingan. "Saya berharap Dinas Pertanian, Dinas Peternakan dan Dinas Koperasi UMKM dapat bersinergi dalam mendorong ketahanan rumah tangga berbasis pangan ini. Karena ini menyangkut masa depan ekonomi lokal kita," tambahnya.
Baca Juga : Polri dan Ansor Bersholawat, Ribuan Warga Situbondo Padati Jalan PB Sudirman
Dalam kesempatan itu, Suprapto juga menyampaikan dukungannya terhadap program pengembangan UMKM yang digagas oleh Bupati Situbondo, namun ia menekankan pentingnya keseimbangan.
"Kami mendukung penuh program Bupati Mas Rio untuk menghidupkan klaster-klaster baru UMKM, tapi harus seimbang juga dengan kebutuhan dasar dalam rumah tangga," ujarnya.
Langkah ini, menurut Suprapto, juga akan membantu menciptakan keseimbangan antara produksi dan konsumsi di tingkat lokal. Ketika kebutuhan dasar sudah terpenuhi secara mandiri, masyarakat bisa lebih leluasa dalam mengembangkan usaha, tanpa harus terbebani biaya hidup yang tinggi.
"Dengan rumah tangga yang mandiri secara pangan, maka daya beli masyarakat akan stabil. UMKM bisa bertahan bahkan tumbuh karena ada pasar yang kuat. Di situlah Situbondo benar-benar naik kelas," pungkasnya.