JATIMTIMES - Olahraga padel kian digemari masyarakat. Salah satunya di Kota Malang yang saat ini sudah banyak menjamur lapangan padel. Sebagai informasi, Padel biasanya dimainkan dalam nomor ganda di lapangan tertutup yang berukuran sepertiga lapangan tenis. Skornya sama dengan tenis normal dan bola yang digunakan serupa tetapi dengan tekanan yang lebih sedikit.
Perbedaan utamanya adalah bahwa lapangan memiliki dinding dan bola dapat dimainkan dengan cara yang sama seperti dalam permainan skuas dan digunakan pemukul yang solid dan tanpa tali. Tinggi bola saat servis harus setinggi atau di bawah pinggang.
Baca Juga : Menang Lawan Kabupaten Malang, Kickboxing Putri Kota Malang Sumbang Medali Emas
Olahraga ini ditemukan di Acapulco, Meksiko, oleh Enrique Corcuera pada tahun 1969. Saat ini paling populer di Spanyol, Meksiko dan Andorra serta negara-negara Amerika Hispanik seperti Argentina, meskipun sekarang mulai menyebar dengan cepat ke seluruh Eropa dan benua lain.
Di Kota Malang sendiri, ada sebuah komunitas Padel yang bernama Uno Padel. Saat ini, Uno Padel memiliki 163 member dan 60 member aktif. “Sejauh ini komunitas padel di Malang mungkin cukup cepat ya naiknya, cukup drastis karena ini olahraga baru juga. Dan kita komunitas Uno Padel ini mungkin bisa dibilang salah satu yang memulai dan yang mempercepat perluasan padel,” kata Wira Panca, Owner Uno Sports Group dan juga merangkap sebagai pelatih.
Wira menjelaskan bahwa Padel adalah olahraga yang mirip dengan tenis, sekaligus pingpong, dan skuas. “Kita bisa bilang begitu karena padel itu, pertama, dibilang tenis karena bolanya dan cara mainnya mirip. Kalau skuas itu karena ada kacanya, kita main di bagian kacanya, dan pingpong itu mungkin ada di raketnya dan di spin-spinnya,” ungkap Wira.
Menurut Wira, olahraga Padel bagi pemula merupakan olahraga yang asik. Karena tidak terlalu susah untuk dipelajari. Dan ia mengaku Padel merupakan salah satu olahraga perkembangan tercepat di dunia.
“Iya, dari segi bisnis maupun olahraganya itu one of the fastest growing sports in the world. Ya mungkin karena ini olahraga baru, banyak orang yang membuka lapangan Padel. Dan lebih dari jutaan orang mungkin yang tahu tentang olahraga Padel saat ini. Jadi hampir semua lapangan itu full booked,” ungkap Wira.
Disinggung latihannya seperti apa, Wira menjelaskan Uno Padel menyediakan dua kategori. Yakni menyediakan coaching dan juga fun game. “Kalau coaching itu by booking. Kalau fun game itu di hari yang tetap, di hari Rabu, Jumat, dan Minggu. Setiap jam 18.00 sampai jam 21.00 WIB,” kata Wira.
Uno Padel sendiri berdiri sejak Februari 2025 akhir. Namun baru berjalan pada Maret awal. Dan selama tiga sampai empat bulan ia menyiapkan fasilitas yang proper bagi member.
Untuk masyarakat yang belum mengenal olahraga Padel dan ingin mengenali lebih dalam, bisa mengunjungi sosial media Uno Padel Malang.
Baca Juga : Mewujudkan Lingkungan Belajar yang Inovatif dan Responsif demi Masa Depan Pendidikan
Sementara, setiap latihan akan diberlakukan biaya sebesar Rp 100 ribu keatas per orang. Dengan biaya sebesar itu, per member akan mendapatkan fasilitas lapangan selama 3 jam. “Itu sudah include biaya lapangan, raket dan juga bola,” ungkap Wira.
Disinggung Padel merupakan olahraga mahal, Wira mengaku murah atau mahal adalah tentatif. Dan hal itu tergantung dari apa yang kita pakai. “Tapi ya bisa dibilang ini olahraga menengah ke atas. Karena dari peralatannya yang lumayan mahal. Tapi dengan ikut komunitas kan bisa lebih murah. Dan, itu salah satu alasan kenapa kita bikin komunitas,” tukas Wira.
Sementara itu, salah satu Raisya Amalia mengaku senang bisa gabung komunitas Uno Padel yang merupakan pertama kali ada di Kota Malang. Karena ia penasaran kenapa Padel baru terkenal disaat 60 tahun lebih berkiprah. “Tapi kenapa baru sekarang ada di Malang, itu sih yang bikin penasaran. Padahal seru banget dan candu,” kata Raisya.
Raisya menjelaskan, basic olahraga yang ia tekuni adalah tenis. Oleh karena itu, ia sangat bangga bisa bergabung dengan komunitas Padel di Kota Malang. “Karena sebelumnya kan aku tenis nih, kalau misalnya tenis kan orang-orang tenis itu bilang satu tahun itu gak cukup ya buat belajar, pasti sulit banget gitu loh dan aku merasa give up sih sebenernya. Nah ternyata pas aku nyoba pertama kali ini sampai 5 kali main ternyata seru banget, menyenangkan,” ungkap Raisya.
Disisi lain, Raisya juga mengaku memiliki banyak teman baru dari Padel. Sehingga, ia sangat menikmati olahraga ini. “Untuk temannya circle-nya lebih luas lagi, karena kan permainannya kan 4 orang ya Dua orang-dua orang kayak gitu, mostly kayak gitu. Jadi circle itu dapet, terus kemudian mainnya juga lebih fun,” kata Raisya.
Dengan mulai menjamurnya Padel, Raisya berharap olahraga ini lebih berkembang. Apalagi nantinya juga akan banyak lapangan Padel di Kota Malang. “Semoga jadi lebih banyak lagi yang main, biar kita lebih seru kan bakal ada turnamen-turnamen ke depannya. Dan kalau ada turnamen kan berarti lebih panjang lagi kan, masa hidup olahraga ini maksudnya,” tukas Raisya.