free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Gabung Channel WhatsApp
Agama

Puasa Muharram Apakah Boleh Dilakukan Secara Berturut-turut? Ini Penjelasan Lengkapnya

Penulis : Mutmainah J - Editor : Nurlayla Ratri

27 - Jun - 2025, 06:08

Placeholder
Ilustrasi berpuasa. (Foto dari Pixabay)

JATIMTIMES - Bulan mulia, bulan Muharram telah tiba. Bulan yang istimewa ini sebaiknya diisi dengan ibadah, salah satunya puasa. 

Muharram menjadi awal tahun baru Hijriyah. Ada yang menyebut bulan Muharram merupakan bulan ibadah.

Baca Juga : Doktor Koralogi UINSA: Belum Ada Kajian Ilmiah Penyebab Kerusakan 13 Ha Karang di Situbondo

Banyak amalan bisa dilakukan umat Islam untuk menimba pahala salah satunya lewat puasa.

Selama bulan Muharram, ada tiga puasa yang bersifat sunah yakni, puasa Tasua, puasa Asyura, dan puasa Ayyamul Bidh.

Keutamaan puasa sunnah pada bulan Muharram berada satu tingkat di bawah puasa wajib Ramadan. Dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw bersabda, "Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadan adalah puasa Muharram dan shalat yang paling utama setelah salat fardhu adalah salat malam." (HR Muslim). 

Sebagian umat Islam sudah mulai menjalankan puasa sunnah sejak 1 Muharram 1447 H. Pertanyaan yang sering muncul saat pelaksanaan puasa Muharram adalah bolehkah berpuasa berturut-turut dari tanggal 1-10 atau satu bulan penuh di bulan Muharram? Berikut penjelasan lengkapnya. 

Hukum Berpuasa di Bulan Muharram Secara Berturut-turut

Melansir laman nu online, menurut para ulama tidak ada larangan melaksanakan puasa sunnah sebulan penuh di bulan Muharram. Pasalnya, berpuasa di bulan tersebut memang dianjurkan dilaksanakan. Hal ini berdasarkan hadits riwayat Imam Muslim: 

أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم

Artinya: “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan ialah puasa di bulan Allah, Muharam.

Sementara menurut penjelasan M. Syukron Maksum dalam bukunya Kedahsyatan Puasa, puasa Asyura merupakan sunnah muakkadah. Puasa ini memiliki keutamaan besar, salah satunya dapat menghapus dosa-dosa kecil yang dilakukan dalam setahun sebelumnya.

Dasar hukum puasa Asyura berlandaskan pada hadits riwayat Muslim dari Abu Hurairah RA, yang menyatakan, "Hari ini adalah hari Asyura, dan kamu tidak diwajibkan berpuasa padanya. Dan saya sekarang berpuasa, maka siapa yang suka, berpuasalah. Dan siapa yang tidak suka, berbukalah!"

Puasa Tasua atau puasa pada tanggal 9 Muharram juga termasuk sunnah yang diidamkan oleh Nabi Muhammad SAW. Beliau pernah menyatakan keinginannya untuk menjalankan puasa sunnah pada tanggal 9 Muharram di tahun berikutnya. Namun, beliau wafat sebelum impian itu terwujud.

Ibnu Abbas RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Kalau saya lanjut umur sampai tahun yang akan datang, niscaya saya akan berpuasa Tasua (tanggal 9 Muharram)." (HR Muslim)

Dalam buku Meraih Surga dengan Puasa tulisan H Herdiansyah Achmad Lc disebutkan, memperbanyak puasa di bulan Muharram sangat dianjurkan bagi umat Islam. Jadi, kita tidak hanya dianjurkan untuk menjalankan puasa Tasua dan Asyura. Pasalnya, tidak terdapat hari-hari yang diharamkan maupun dimakruhkan untuk berpuasa.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa berpuasa 1-10 Muharram hukumnya diperbolehkan, bahkan termasuk dalam sunnah. 

Bacaan Niat Puasa Muharram

Dikutip dari laman resmi Nahdlatul Ulama, berikut ini adalah bacaan niat puasa 1-10 Muharram yang dapat kita amalkan untuk memantapkan hati.

1. Niat Puasa 1-8 Muharram

نَوَيْتُ صَوْمَ الْمُحَرَّمِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shaumal Muharrami lilâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa Muharram karena Allah ta'âlâ."

2. Niat Puasa 9 Muharram (Tasua)

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatit Tasû'â lillâhi ta'âlâ.

Baca Juga : Ramai Tren Suami Belikan Emas di Bulan Suro, Benarkah Bisa Lancarkan Rezeki?

Artinya: "Aku berniat puasa sunah Tasu'a esok hari karena Allah SWT."

3. Niat Puasa 10 Muharram (Asyura)

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ ِعَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatil âsyûrâ lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT."

Itulah penjelasan lengkap mengenai hukum berpuasa secara berturut-turut di bulan Muharram, baik dari tanggal 1 sampai 10 maupun satu bulan secara penuh, semoga bermanfaat! 

Perolehan Medali Porprov Jatim IX 2025

Update: -

No Kota / Kabupaten Emas Perak Perunggu Poin
Total - - - -

Topik

Agama puasa di bulan muharram puasa sunnah



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

Nurlayla Ratri

Agama

Artikel terkait di Agama

--- Iklan Sponsor ---