JATIMTIMES - Iran dan Israel akhirnya sepakati gencatan senjata. Perang selama 12 hari akhirnya berakhir.
Dilansir AFP, Rabu (25/6/2025), Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengumumkan "berakhirnya perang 12 hari" yang dipaksakan oleh Israel, dalam sebuah pidato kepada rayat Iran yang disiarkan oleh kantor berita resmi IRNA.
Baca Juga : Intrik Takhta Yogyakarta: Ketika Ayah Diponegoro Cemburu kepada Raden Ronggo Prawirodirdjo III
"Hari ini, setelah perlawanan heroik bangsa kita yang hebat, yang tekadnya membuat sejarah, kita menyaksikan terbentuknya gencatan senjata dan berakhirnya perang 12 hari yang dipaksakan oleh petualangan dan provokasi Israel," kata Pezeshkian.
Pezeshkian memastikan pihaknya tak akan melanggar gencatan senjata ini. Ia menyebut Iran juga siap berunding untuk mempertahankan haknya.
"Iran tidak akan melanggar gencatan senjata, kecuali rezim Zionis melakukannya," kata Pezeshkian.
"Teheran siap untuk berunding dan membela hak-hak rakyat Iran di meja perundingan," sambungnya.
Pezeshkian mengklaim negaranya tidak sedang mengembangkan senjata nuklir. Ia menegaskan negaranya hanya ingin mempertahankan haknya.
"Iran bukanlah Gaza atau Lebanon yang tidak dapat menanggapi serangan militer rezim Zionis," kata Pezeshkian.
"Kami berharap Anda menjelaskan kepada mereka dalam interaksi Anda dengan Amerika bahwa Republik Islam Iran hanya mencari hak-haknya yang sah dan tidak memiliki keinginan lebih dari itu, tidak pernah dan tidak mencari senjata nuklir dengan cara apa pun," jelasnya.
Baca Juga : Razia Rutin, Lapas IIB Ngawi Kembali Temukan Barang Terlarang di Kamar Hunian Tahanan
Sementara itu, Kepala Staf Militer Israel Letnan Jenderal Eyal Zamir mengatakan akan kembali fokus melawan kelompok militan Palestina Hamas di Gaza setelah gencatan senjata dengan Iran.
"Kini fokusnya kembali ke Gaza - untuk membawa pulang para sandera dan membubarkan rezim Hamas," kata dalam sebuah pernyataan yang dibagikan oleh militer, dikutip dari AFP.
Militer Israel juga telah mencabut pembatasan pada pertemuan publik, tempat kerja, dan pendidikan setelah gencatan senjata ini.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres meminta Iran dan Israel untuk tetap menghormati gencatan senjata yang mulai berlaku Selasa setelah 12 hari perang.
"Pertempuran harus dihentikan. Rakyat kedua negara sudah terlalu menderita," kata Guterres melalui media sosial X.