JATIMTIMES - Berbicara tentang gangguan kesehatan pada orang dewasa, salah satunya sering dialami adalah ambeien atau wasir. Ambeien, juga dikenal sebagai wasir, adalah penyakit di mana pembuluh darah di sekitar dubur (anus) membengkak. Kurang asupan serat, tekanan besar saat melahirkan, atau terlalu banyak duduk adalah faktor yang sering menyebabkan ambeien. Seringkali kita mengabaikan gejala ambeien karena penyakit ini sebenarnya dapat sembuh sendiri. Namun, jika dibiarkan terlalu lama, gejala dapat bertambah parah dan membuat kita semakin tidak nyaman saat beraktivitas. Prevalensi ambeien dan wasir pada orang dewasa berkisar 11-16,6%.
PAFI dengan alamat website https://pafikabupatenkaur.org adalah salah satu organisasi kesehatan terbesar di Indonesia, yang sangat peduli dengan kesehatan masyarakat. Persatuan Ahli Farmasi Indonesia berupaya dalam meningkatkan profesionalisme anggotanya, sehingga dapat memberikan pelayanan serta distribusi obat-obatan yang mudah serta harga yang lebih terjangkau bagi masyarakat.
Baca Juga : Kenali Penyebab Sembelit pada Anak, PAFI Berikan Solusi Pengobatan
Organisasi kesehatan PAFI aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai penyebab ambeien tak kunjung sembuh, serta rekomendasi obat yang bisa dikonsumsi bagi penderitanya.
Apa saja faktor penyebab terjadinya ambeien tak kunjung sembuh?
Pada umumnya,a, atau wasir, adalah kondisi pembengkakan atau pelebaran pembuluh darah di sekitar anus atau bagian akhir usus besar (rektum). Kondisi ini terjadi akibat peningkatan tekanan pada pembuluh darah tersebut, yang menyebabkan pembuluh darah membesar dan meradang. Gejala ambeien meliputi rasa tidak nyaman, nyeri, gatal, dan perdarahan saat buang air besar. Meskipun umumnya tidak berbahaya, ambeien dapat mengganggu dan memerlukan penanganan untuk mengurangi gejala dan mencegah komplikasi. Berikut adalah beberapa faktor penyebab utama terjadinya ambeien tak kunjung sembuh yang perlu diperhatikan meliputi:
1. Kebiasaan mengejan berlebihan saat buang air besar
Salah satu penyebab utama ambeien adalah kebiasaan mengejan terlalu keras saat BAB, terutama akibat sembelit kronis. Ketika tinja keras dan sulit dikeluarkan, anak atau orang dewasa akan mengejan dengan kuat, meningkatkan tekanan pada pembuluh darah di rektum dan anus. Tekanan ini menyebabkan pembuluh darah membengkak dan meradang. Jika kebiasaan ini terus berlanjut tanpa diatasi, ambeien sulit sembuh bahkan bisa memburuk.
2. Sembelit dan diare kronis
Baik sembelit maupun diare yang berlangsung lama dapat memperparah ambeien. Sembelit menyebabkan tinja keras dan mengejan berlebihan, sedangkan diare menyebabkan iritasi dan peradangan pada area anus akibat seringnya buang air besar. Kedua kondisi ini menghambat proses penyembuhan dan membuat ambeien mudah kambuh.
3. Duduk atau jongkok terlalu lama
Duduk terlalu lama, terutama saat di toilet, dapat menghambat aliran darah di pembuluh vena di sekitar anus. Posisi ini menyebabkan darah menumpuk dan pembuluh darah membengkak. Kebiasaan ini sering terjadi pada orang yang bekerja di depan komputer atau menghabiskan waktu lama duduk tanpa bergerak. Selain itu, jongkok terlalu lama juga dapat memberi tekanan berlebihan pada area panggul dan anus.
4. Obesitas atau berat badan berlebih
Kelebihan berat badan memberikan tekanan tambahan pada pembuluh darah di daerah panggul dan anus. Tekanan ini menyebabkan pembuluh darah melebar dan pembengkakan yang sulit sembuh. Obesitas juga sering berhubungan dengan gaya hidup kurang bergerak dan pola makan tidak sehat yang memperparah kondisi ambeien.
5. Pola makan rendah serat dan kurang cairan
Konsumsi makanan rendah serat menyebabkan tinja menjadi keras dan sulit dikeluarkan, sehingga meningkatkan risiko sembelit dan mengejan berlebihan. Kurangnya asupan cairan juga membuat tinja kering dan keras. Pola makan yang tidak sehat ini menjadi penyebab utama ambeien sulit sembuh dan sering kambuh.
6. Kondisi medis lainnya
Faktor terakhir yang menyebabkan ambeien tak kunjung sembuh adalah adanya penyakit radang usus dan kanker usus besar. Beberapa penyakit ini menyebabkan perdarahan dan gangguan pada area anus. Kondisi-kondisi ini membuat proses penyembuhan ambeien menjadi lebih rumit dan memerlukan penanganan khusus.
Baca Juga : Pengembangan Varietas Tebu Unggulan, Bupati Malang Alokasikan Rp 10 Milliar
Apa saja obat yang tepat untuk mengobati ambeien tak kunjung sembuh?
PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) telah melakukan penelitian lanjut mengenai penyebab utama dari ambeien tak kunjung sembuh. Berikut adalah beberapa jenis obat yang umum digunakan untuk mengurangi gejala ambeien atau wasir yang tak kunjung sembuh serta membantu mengelola kondisi tersebut meliputi:
1. Obat herbal dan suplemen flavonoid
Ardium adalah obat herbal yang mengandung ekstrak citrus sinensis pericarpium setara dengan diosmin 90% dan hesperidin. Obat ini efektif meringankan gejala wasir kronis dan akut dengan dosis 6 tablet per hari selama 4 hari, kemudian 4 tablet per hari selama 3 hari. Ardium membantu mencegah pembengkakan pembuluh darah dan memperbaiki sirkulasi darah. Selain itu, apoteker juga dapat meresepkan untuk mengonsumsi ambeven yang mengandung ekstrak daun ungu, akar ranggitan, dan bunga Sophora japonica yang berperan mengatasi pembengkakan dan peradangan wasir. Diminum 3 kali sehari 2 kapsul setelah makan.
2. Obat topikal
Obat topikal adalah obat dalam bentuk salep atau krim. Faktu salep dapat diresepkan oleh apoteker untuk mengurangi ambeien yang tak kunjung sembuh. Salep ini mengandung policresulen dan cinchocaine HCl yang berfungsi sebagai antiseptik dan anestesi lokal untuk mengurangi nyeri, peradangan, dan pendarahan pada area anus. Kemudian, borraginol-s suppositoria juga dapat diresepkan karena mengandung ekstrak lithospermi radix, prednisolon, lidocaine, dan antiseptik yang efektif mengatasi perdarahan dan perlukaan pada wasir baik internal maupun eksternal.
Selain mengonsumsi obat-obatan, beberapa cara lain untuk mengurangi ambeien yang tak kunjung sembuh adalah perbanyak konsumsi makanan serat dan minum air putih untuk melunakkan tinja dan mencegah sembelit. Selain itu, hindari mengejan berlebihan dan duduk terlalu lama di toilet. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan apoteker agar mendapatkan rekomendasi obat serta dosis yang sesuai.
Dapatkan informasi kesehatan serta layanan farmasi gratis dengan mengunjungi pafikabupatenkaur.org melalui smartphone Anda.