JATIMTIMES - Harga Minyakita melambung hingga Rp 18 ribu. Angka itu diatas ambang Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 15.700. Untuk mengatasi tingginya harga itu, Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang mulai melakukan koordinasi.
Kabid Perdagangan Diskopindag Kota Malang, Luh Putu Eka membenarkan adanya kenaikan harga pada salah satu bahan pokok tersebut. Ia menduga, kenaikan itu akibat panjangnya rantai distribusi.
Baca Juga : Cara Membuat Lapis Legit Premium dengan Bahan Sederhana, Bisa Jadi Ide Jualan
“Mungkin di Pasar Klojen tinggi, karena dari pengecer ke pengecer. Sepertinya ada masalah di rantai distribusinya itu. Maka harga melonjak tinggi diatas HET,” kata Eka.
Demi menuntaskan permasalahan tersebut, Diskopindag Kota Malang mendatangkan langsung Minyakita dari distributor ke sejumlah pasar. Salah satunya di Pasar Kasin, Pasar Mergan, Pasar Sawojajar dan Pasar Bunul.
“Kami juga akan segera berkoordinasi dengan pedagang yang ada di Pasar Klojen, guna mengurangi lonjakan harga di tingkat konsumen,” ungkap Eka.
Sebelumnya, Pemkot Malang melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Erik Setyo Santoso mengaku akan melakukan sejumlah langkah untuk menekan angka inflasi jelang Ramadan 2025. Saat ini proses di dalamnya masih dalam tahap pembahasan.
Hal itu menurut Erik, agar tidak timbul permasalahan di tengah masyarakat. “Sekitar awal-awal Maret atau akhir Februari, nanti kita ada langkah-langkah untuk bagaimana pengendalian inflasi selama bulan Ramadan sampai dengan menjelang Idul Fitri,” kata Erik, kepada JatimTIMES.
Baca Juga : Strategi Pasang Iklan di Marketplace, Siap-Siap Penjual Online Untung Banyak
Langkah yang dilakukan itu seperti menggelar Pasar Murah hingga Warung Tekan Inflasi. Langkah itu untuk menjaga agar harga tetap terkendali. Selain itu, ketersediaan mencukupi untuk masyarakat Kota Malang.
“Nanti kita akan intensifkan begitu mendekati bulan Ramadan. Kalau saat ini kan masih kurang satu bulan,” ucap Erik.