JATIMTIMES - Cuaca ekstrem yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir berdampak pada pertanian Kota Batu. Salah satunya pembudidaya dan penjaja bunga potong yang mengalami penurunan hasil panen. Padahal, saat ini permintaan bunga terbilang meningkat.
Seperti yang dikeluhkan salah satu petani dan pedagang bunga potong di Desa Gunungsari, Bumiaji, Kota Batu, Ninik Arifah. Hasil panen bunga potong mengalami penurunan drastis karena hujan deras dan angin kencang yang kerap melanda.
Baca Juga : Hujan Deras, Pasar Induk Among Tani Batu Bocor dan Banyak Genangan
"Ya, berdampak. Kalau cuaca ekstrem seperti ini, kena hujan dan angin ada saja yang rusak. Jadi panen bunganya nggak sebanyak biasanya," unkap Ninik saat ditemui JatimTIMES, (7/2/2025).
Sebelumnya, bunga potong seperti mawar saat musim panas akan semakin baik kualitasnya. Akan tetapi saat musim hujan hasil panen berkurang. Baik mengalami rontok, hingga beberapa bunga membusuk atau layu.
Pemilik Andira Rose itu mencontohkan, dari sekitar 30 ribu batang bunga potong miliknya pada waktu normal bisa mendapatkan sekitar 5-6 ribu tangkai dalam 1 kali panen. Imbas cuaca ekstrem saat ini, dalam 1 kali panen hanya sekitar 2-3 ribu tangkai. Ia memiliki kebun sendiri aebanyak empat perak yang biasa dipanwn 3 kali dalam sepekan.
"Kalau normal, sekali panen sampai 5-6 ribu tangkai, tapi sekarang panen cuman sekitar 2-3 ribu tangkai saja. Memang hujan terus jadi gagal panen," terangnya.
Ia mengaku tak mampu mengatasi banyaknya permintaan di bulan Februari saat banyak momen penting. Hal tersebut tak lain karena hasil panen bunga potong menurun.
Baca Juga : Viral Fenomena Awan Arcus di Sumbawa NTB, Munculkan Badai hingga Bikin Panik
Ninik menyampaikan bahwa situasi ini juga dirasakan oleh para petani bunga potong lain. Para petani mengeluh hasil pertanian yang menyusut saat permintaan bunga potong sedang tinggi. Akibatnya, harga bunga potong per tangkainya naik dua kali hingga tiga kali lipat.
Jika semula Rp800 sampai dengan Rp1.500 per tangkai saat normal. Saat stok menipis karena cuaca buruk, harganya naik Rp2.500 sampai Rp3.500. Beberapa bunga uang dijual jenis mawar, tulip, hingga aster atau pikok. Bunga-bunga tersebut mayoritas dikirim ke pemesan asal Bali dan Jakarta.
"Desa Gunungsari di Kota Batu ini adalah sentra bunga potong, jadi banyak masyarakat yang berpenghasilan dari bunga potong. Para petani banyak yang mengeluh hasil panennya cuman sedikit karena cuaca ekstrem," imbuh Ninik.