JATIMTIMES - Setiap orang pasti pernah merasakan sakit hati akibat perlakuan orang lain. Ketika rasa kecewa dan luka batin tak terhindarkan, berdoa menjadi salah satu cara terbaik untuk menemukan kedamaian dan kekuatan.
Alih-alih membalas keburukan dengan keburukan, Allah SWT memerintahkan umat-Nya untuk tetap berbuat baik kepada siapa pun, termasuk kepada mereka yang menyakiti hati.
Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman:
ٱدْفَعْ بِٱلَّتِى هِىَ أَحْسَنُ فَإِذَا ٱلَّذِى بَيْنَكَ وَبَيْنَهُۥ عَدَٰوَةٌ كَأَنَّهُۥ وَلِىٌّ حَمِيمٌ
“Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia." (QS Fushilat: 34)
Ayat ini menunjukkan bahwa dengan membalas keburukan dengan kebaikan, permusuhan dapat berubah menjadi persahabatan yang erat. Sikap ini bukan hanya mencerminkan keindahan ajaran Islam, tetapi juga mampu menghadirkan kedamaian dalam hati dan kehidupan.
Baca Juga : Disbudpar Banyuwangi Minta Penggunaan Kostum Penari Gandrung Ikuti Pakem
Selain bersikap baik, Islam juga menganjurkan umatnya untuk berdoa ketika mendapatkan perlakuan buruk. Rasulullah SAW menegaskan bahwa doa orang yang terzalimi memiliki kekuatan yang luar biasa dan pasti akan diijabah oleh Allah SWT. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Tiga doa yang tidak akan tertolak: doa pemimpin yang adil, doa orang yang berpuasa hingga berbuka, dan doa orang yang terzalimi. Allah akan mengangkatnya di bawah naungan awan pada hari kiamat, membuka pintu-pintu langit seraya berfirman: Demi keagungan-Ku, sungguh Aku akan menolongmu meski setelah beberapa saat.” (HR Tirmidzi)
Dengan demikian, doa yang dipanjatkan oleh orang yang disakiti atau terzalimi insyaallah akan dikabulkan oleh Allah SWT.
Membalas keburukan dengan keburukan lainnya hanya akan memperpanjang rantai permusuhan dan memperburuk keadaan. Bahkan, hal tersebut dapat merusak kedamaian hati dan membuat hidup tidak tenteram.
Sebagai seorang muslim yang baik, kita dianjurkan untuk tetap menunjukkan kebaikan meskipun telah disakiti. Contoh nyata yang diajarkan dalam Islam antara lain:
• Jika seseorang memutus tali silaturahmi, sambunglah kembali hubungan tersebut.
• Ketika ada yang berlaku tidak adil, maafkanlah.
• Jika mereka menyebarkan fitnah, jangan membalas dengan hal serupa, tetapi tanggapilah dengan kelembutan dan sabar.
• Bila mereka mengabaikan atau enggan berbicara, tetaplah bertegur sapa dengan sopan.
Baca Juga : Karyawan PT Timah yang Viral Ejek Honorer Pakai BPJS Dipecat
Adapun dalam sabda Rasulullah SAW ditegaskan bahwa Allah SWT yang memiliki kekuasaan untuk mengubah hati manusia. Rasulullah SAW bersabda:
“Wahai Ummu Salamah! Tidaklah ada seorang anak Adam melainkan hatinya terletak di antara dua jari dari jari-jemari Allah. Siapa yang Dia kehendaki lurus, maka Dia akan meluruskannya. Siapa yang Dia kehendaki menyimpang, maka Dia akan menyimpangkannya.” (HR At-Tirmidzi)
Jika kebaikan yang kita tunjukkan belum juga mengubah sikap orang yang menyakiti kita, maka memohon kepada Allah dengan doa yang tulus adalah langkah terbaik. Berikut adalah tujuh doa yang dapat dipanjatkan agar orang yang menyakiti menyadari kesalahannya, merasa menyesal, dan meminta maaf dengan tulus.
• Doa Memohon Ketenangan Hati:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ نَفْسًا بِكَ مُطْمَئِنَّةً، تُؤْمِنُ بِلِقَائِكَ، وَتَرْضَى بِقَضَائِكَ، وَتَقْنَعُ بِعَطَائِكَ
Artinya: "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu jiwa yang merasa tenang kepada-Mu, yang yakin akan bertemu dengan-Mu, yang ridha dengan ketetapan-Mu, dan yang merasa cukup dengan pemberian-Mu."
• Doa Memohon Pertolongan:
حَسْبِيَ اللهُ لِمَا اَهَمَّنِيْ حَسْبِيَ اللهُ لِمَنْ بَغَاعَلَيَّ حَسْبِيَ اللهُ لِمَنْ كَادَنِيْ بِسُوْءٍ وَلَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ اِلَّابِاللهِ
Artinya: "Cukuplah Allah sebagai penolong bagi agamaku, duniaku, dan segala urusanku. Cukuplah Allah sebagai penolongku dari orang yang berbuat jahat kepadaku. Tiada daya dan kekuatan selain dengan pertolongan Allah."
• Doa Memohon Pahala Setelah Musibah:
اللَّهُمَّ أجِرْنِي فِي مُصِيبَتي وأَخْلِفْ لِي خَيْراً مِنْها
Artinya: "Ya Allah, berilah aku pahala dalam musibahku ini dan gantilah dengan yang lebih baik darinya."
• Doa Penghapus Amarah:
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ
Artinya: "Maha Suci Allah, segala puji bagi-Nya. Tiada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar."
• Doa Agar Orang yang Menyakiti Menyesal:
اَمَّنْ يُّجِيْبُ الْمُضْطَرَّ اِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوْۤءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاۤءَ الْاَرْضِۗ ءَاِلٰهٌ مَّعَ اللّٰهِ ۗقَلِيْلًا مَّا تَذَكَّرُوْنَ
Artinya: “Bukankah Dia (Allah) yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila dia berdoa kepada-Nya, dan menghilangkan kesusahan serta menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah di samping Allah ada tuhan yang lain? Sedikit sekali (nikmat Allah) yang kamu ingat.” (QS An-Naml: 62)
• Doa Agar Orang yang Menyakiti Hatinya Dilembutkan
اَللَّهُمَّ لَيِّنْ لِيْ قَلْبَهُ لَيِّنْتَ لِدَاوُدَالْحَدِيْد
Allahumma layyin li qalbahu, laiyinta li Daudal hadid
Artinya: "Ya Allah, lembutkanlah hatinya sebagaimana Engkau melembutkan Daud (akan) besi."
• Doa versi Panjang agar Orang Menyakiti Hatinya Dilembutkan
اللَّهُمَّ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيْزُ الْكَبِيْرُ وَأَنَا عَبْدُكَ الضَّعِيْفُ الذَّلِيْلُ الَّذِيْ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِكَ، اللَّهُمَّ سَخِّرْ لِيْ كَمَا سَخَّرْتَ فِرْعَوْنَ لِمُوْسَى وَلَيِّنْ لِيْ قَلْبَهُ كَمَا لَيَّنْتَ الْحَدِيْدَ لِدَاوُدَ فَإِنَّهُ لَا يَنْطِقُ إِلَّا بِإِذْنِكَ نَاصِيَتُهُ فِيْ قَبْضَتِكَ وَقَلْبُهُ فِيْ يَدِكَ جَلَّ ثَناَءُ وَجْهِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Allaahumma innaka antal azizul kabir. Wa anaa abduka adhdhoiifudzdzaliil. Alladzii laa haula wa laa quwwata illaa bika. Allaahumma sakhkhir lii (sebut nama orang dimaksud) kama sakhkhorta firauna li musa. Wa layyin li qolbahuu kama layyantalhadiida li dawuda. Fa innahu la yantiqu illa bi idznika. Nashiyatuhuu fii qobdhatika. Wa qolbuhuu fi yadikka. Jalla tsanau wajhik. ya arkhamar rakhimiin.
Artinya: "Ya Allah, sungguh Engkau Maha Mulia Maha Besar. Sementara aku hamba-Mu yang sangat hina dina. Tiada upaya dan kekuatan kecuali karena Engkau. Ya Allah, tundukkanlah (sebut nama orang yang dimaksud) padaku, sebagaimana Engkau telah menundukkan Fir'aun pada Musa a.s. Dan luluhkan hatinya untukku, sebagaimana Engkau telah meluluhkan besi untuk Daud a.s. karena sungguh dia tak akan berbicara kecuali dengan izin-Mu. Ubun-ubunnya dalam genggaman-Mu, dan hatinya di tangan-Mu. Pujian wajah-Mu telah Agung, wahai yang lebih sayang para penyayang."
Demikian doa-doa yang bisa diamalkan ketika kita disakiti oleh orang lain. Ketika hati disakiti, memilih memaafkan meski tidak mudah adalah bentuk kekuatan yang luar biasa. Semoga informasi ini bermanfaat!