JATIMTIMES- Setelah tiga hari memburu, polisi berhasil menangkap pelaku mutilasi yang menewaskan Uswatun Khasanah, wanita yang ditemukan dalam koper merah di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Ngawi, Jawa Timur. Penangkapan dilakukan pada Sabtu (25/1/2025) malam, membawa babak baru dalam pengungkapan kasus yang mengguncang publik.
Pelaku, pria asal Tulungagung, diketahui memiliki rekam jejak kriminal sebagai penjual mobil bodong, seperti mobil kreditan dan gadai ilegal.
Baca Juga : Waspada Penipuan Catut Nama Sekda Kota Batu, Modus Penyaluran Donasi Kegiatan Keagamaan
“Identitas pelaku sudah kami pastikan. Saat ini, ia telah diamankan di Polda Jawa Timur,” ungkap Kasatreskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Krisnawan, dalam konferensi pers di Mapolres Ngawi.
Kerja sama antara Satreskrim Polres Ngawi, Ditreskrimum Polda Jatim, dan Satreskrim jajaran Polda Jatim disebut menjadi kunci keberhasilan penangkapan.
“Ini hasil kerja keras tim. Kami tidak hanya memburu pelaku, tapi juga mencari potongan tubuh korban yang hilang,” tambahnya.
Jasad Dalam Koper Merah
Kasus ini bermula pada Kamis (23/1/2025), saat jasad korban ditemukan dalam koper merah di pinggir jalan desa. Uswatun Khasanah, ibu dua anak asal Blitar yang bekerja di Tulungagung, ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Berdasarkan hasil otopsi, beberapa bagian tubuh korban—seperti kepala dan kaki—hilang, diduga dipotong secara sengaja.
“Kami mengidentifikasi korban melalui sidik jari dan alat rekognisi. Keluarga korban juga mengonfirmasi ciri-ciri fisik dan pakaian yang dikenakan korban,” jelas AKP Joshua.
Namun, misteri belum sepenuhnya terpecahkan. Kepala korban dan beberapa bagian tubuh lainnya hingga kini masih dalam pencarian. “Hasil tes DNA sedang kami tunggu untuk melengkapi pembuktian,” ujar Joshua.
Tepis Kabar Burung
Seiring dengan pengungkapan kasus, muncul sejumlah spekulasi di media sosial, termasuk rumor bahwa korban tengah hamil saat ditemukan. Kabar ini ditepis oleh AKP Joshua.
“Korban tidak dalam keadaan hamil. Kami imbau masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang belum diverifikasi,” tegasnya.
Joshua juga meminta masyarakat untuk menghormati proses hukum yang sedang berjalan. “Setiap informasi yang salah bisa menghambat penyelidikan. Serahkan sepenuhnya kepada kami,” ujarnya.
Baca Juga : Warna Merah Jadi Ciri Khas Tradisi Perayaan Tahun Baru Imlek, Apa Maknanya?
Pelaku dan Motif
Meski pelaku telah tertangkap, polisi masih mendalami motif di balik kejahatan ini. Rekam jejak pelaku sebagai penjual mobil bodong mengindikasikan kemungkinan konflik bisnis atau motif ekonomi.
“Kami akan menggali lebih jauh motif ini. Yang jelas, pelaku akan dijerat pasal berlapis, termasuk pembunuhan berencana,” kata Joshua.
Pengungkapan kasus ini juga menjadi bukti komitmen Polri dalam menangani kejahatan berat secara profesional dan transparan. “Kami bekerja berbasis ilmiah, mengutamakan prosedur forensik dan akuntabilitas,” tambahnya.
Komitmen Kepolisian
Keberhasilan ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Namun, AKP Joshua menegaskan, fokus utama polisi saat ini adalah menyelesaikan kasus secara tuntas. “Kami tidak akan berhenti sampai seluruh bagian tubuh korban ditemukan dan motif pelaku terungkap sepenuhnya,” ujarnya.
Dalam penyelidikan ini, polisi memanfaatkan teknologi modern, termasuk analisis sidik jari dan rekognisi wajah. “Pendekatan berbasis ilmiah adalah kunci kami dalam mengungkap kasus ini,” kata Joshua.
Pesan untuk Masyarakat
Kepolisian juga mengingatkan masyarakat untuk tidak tergesa-gesa dalam menyebarkan informasi yang belum terkonfirmasi. “Mari kita sama-sama hormati proses hukum. Dengan kerja sama semua pihak, kami yakin kasus ini akan terungkap sempurna,” tutupnya.
Kasus mutilasi koper merah ini menjadi pengingat kelam tentang kekerasan yang bisa terjadi di tengah masyarakat. Namun, keberhasilan polisi menangkap pelaku menunjukkan komitmen mereka menjaga keamanan dan keadilan. Kini, publik menanti langkah berikutnya dari aparat dalam menyelesaikan kasus ini hingga tuntas.