JATIMTIMES - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Malang mencatat, ada sebanyak 142 kejadian gempa bumi yang terjadi jelang akhir Januari 2025. Ratusan kejadian gempa bumi tersebut terjadi pada periode 17 Januari sampai dengan 23 Januari 2025.
"Pada periode tersebut terjadi 142 kejadian gempa bumi di wilayah Jawa Timur dan sekitarnya," ujar Kepala BMKG Stasiun Geofisika Malang Mamuri kepada JatimTIMES, Jumat (24/1/2025).
Baca Juga : Perdikan Majan Berduka, Sosok Soko Guru KHR Mohammad Yasin Berpulang
Mamuri menyebut, magnitudo terbesar kejadian gempa bumi pada periode ini adalah M 4.3. Sedangkan magnitudo terkecil ialah M 1.4.
"Pada periode ini terdapat 125 kejadian gempa bumi dangkal, 17 kejadian gempa bumi menengah dan nihil kejadian gempa bumi dalam," terangnya.
Sekadar informasi, gempa bumi dangkal ialah kedalaman gempa pada rentang 0-60 kilometer dari permukaan laut. Kemudian, gempa bumi menengah ialah kedalaman 60-300 kilometer.
Sedangkan gempa bumi dalam adalah yang berada pada kedalaman lebih dari 300 kilometer dari permukaan laut. Dari beberapa spesifikasi tersebut, dapat diartikan bahwa tidak semua kejadian gempa bumi dapat dirasakan oleh manusia.
"Pada bulan ini tidak terdapat kejadian gempa bumi dirasakan," tuturnya.
Baca Juga : Persoalan Sampah di Sidoarjo Makin Pelik, DLH Harapkan Solusi dari Kolaborasi Forwas dan Unusida
Mamuri menambahkan, kejadian gempa bumi pada periode kali ini paling banyak terekam pada tanggal 18 Januari 2025. Yakni dengan jumlah 27 kejadian gempa bumi.
Sedangkan kejadian gempa bumi paling sedikit terekam pada 17 Januari 2025. Yakni dengan jumlah 15 kejadian.
"Kejadian gempa bumi disebabkan oleh aktivitas pertemuan lempeng tektonik IndoAustralia dengan lempeng Eurasia serta aktivitas patahan lokal," pungkas Mamuri.