JATIMTIMES - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang meminta agar Pemerintah Kota (Pemkot) Malang bisa memberikan perhatian serius terkait keluhan sejumlah warga yang mengaku terdampak Supiturang. Terlebih jika sampai menganggap keluhan itu sebagai hal remeh.
Sebagai informasi, DPRD Kota Malang mendapati adanya keluhan terkait dampak tempat pembuangan akhir (TPA) Supiturang. Warga yang terdampak limbah TPA ini berada di dua desa Kecamatan Wagir. Yakni Desa Pandanlandung dan Jedong.
Baca Juga : Suswandi Ditahan KPK, Pj Gubernur Jatim Tunjuk Plt Bupati Situbondo
Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Malang, Dito Arief Nurakhmadi mengatakan, hal itu lantaran telah diketahui masalah yang dialami oleh warga karena terdampak TPA Supiturang. Dirinya pun tak ingin Pemkot Malang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) memandangnya sebagai hal remeh dengan berbagai alasan.
"Tadi waktu kami diskusi, ada alasan yang disampaikan adalah keberadaan kandang ayam di sekitar lokasi yang dinilai sebagai kemungkinan salah satu penyebab limbah. Nah ini kan berarti, mendiskreditkan nalar akademis kami. Bahwa kajian tentang lingkungan itu kan sudah ada dan jelas," kata Dito.
Untuk itu dirinya mendorong agar segera ada tindak lanjut dari Pemkot Malang untuk menyeriusi perkara tersebut. Terlebih saat ini telah ada beberapa usulan dari warga untuk mengatasi dampak yang dirasakan. Mulai dari air bersih hingga pelayanan kesehatan.
"Kami dorong agar Pemkot Malang dan Pemkab Malang segera rakor. Tadi sudah ada usulan. Bisa seperti sumur artesis, sambungan PDAM dengan harga khusus dan juga ambulance gratis untuk pelayanan kesehatan," terang Politisi Nasdem ini.
Dito mengaku tak ingin Kota Malang hanya silau dengan kesuksesan TPA Supiturang hingga disebut menjadi percontohan nasional tanpa peduli dengan dampaknya terhadap warga sekitar. Bahkan menurutnya, pemerintah pusat juga perlu untuk mengetahui permasalahan yang sedang terjadi atas dampak TPA Supiturang.
"Artinya kembali lagi, kemarin masih hangat Pak Menteri PUPR datang ke sini dengan berita-berita yang positif terkait keberadaan TPA Supiturang yang banyak prestasi dan salah satu yang terbaik katanya. Artinya kita juga ingin melihat sisi yang lain, jangan sampai yang positif ini ternyata ada sisi lain yang merugikan khususnya warga sekitar," jelas Dito.
Baca Juga : Komitmen Kolaborasi Pembangunan, JMSI Malang Raya Resmi Dilantik
Apalagi jika ternyata yang merasakan dampak negatif itu adalah warga Kabupaten Malang. Sebab di sisi lain, untuk pemenuhan kebutuhan air bersih, warga Kota Malang masih sangat bergantung pada sumber mata air yang ada di Kabupaten Malang.
"Jangan sampai kita sudah dibantu oleh tetangga terkait air bersih namun kita malah memberikan dampak yang negatif terhadap kebutuhan air bersih tetangga kita sendiri. Ironi-ironi seperti itu yang coba kita ingin selesaikan," tuturnya.