JATIMTIMES - Moda transportasi Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) rute Tulungagung-Pacitan kembali beroperasi setelah vakum dua pekan. Sejak 15 Januari 2025 lalu, layanan transportasi DAMRI rute Tulungagung-Pacitan PP dan Tulungagung-Ponorogo PP kembali beroperasi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari aplikasi Damri Apps pada 19 Januari 2025, harga tiket rute Tulungagung menuju Pacitan sangat terjangkau, yakni Rp. 21.000 untuk sekali perjalanan. Sementara rute Tulungagung menuju Ponorogo, penumpang hanya membayar Rp. 16.000 dengan jadwal satu kali pemberangkatan. Tarif yang relatif terjangkau itu sudah mendapat subsidi dari pemerintah.
Baca Juga : Harganya Tembus Ratusan Juta, Kucing Ras Radgoll Lagi Naik Daun
Masyarakat Tulungagung yang ingin memanfaatkan layanan ini, dapat memesan tiket melalui aplikasi Damri Apps atau platform tiket daring lainnya. Jadwal keberangkatan menuju Pacitan tersedia dua kali sehari, yaitu pukul 04.00 WIB dan 16.00 WIB dari Terminal Gayatri. Armada menggunakan Toyota jenis Hiace. Setelah berangkat dari Terminal Gayatri, armada juga transit di Stasiun Tulungagung sebelum melanjutkan perjalanan menuju Pacitan.
Rute perjalanan ini memakan waktu sekitar empat jam, melewati wilayah Tulungagung, Trenggalek, dan Pacitan. Penumpang dapat menikmati pemandangan indah saat melalui jalur JLS, termasuk saat melintasi beberapa destinasi wisata populer seperti Pantai Konang, Pantai Taman Kili-Kili, dan Pantai Pelang di Trenggalek.
Kapasitas Toyota Hiace yang mampu menampung 16 penumpang. Biasanya, moda transportasi ini ramai diminati wisatawan saat akhir pekan dan libur panjang.
Selain rute Tulungagung-Pacitan, Damri juga melayani trayek Tulungagung-Ponorogo. Khusus untuk armada yang yang berangkat menuju Ponorogo, menggunakan jenis medium bus dengan jadwal keberangkatan pukul 12.30 WIB dari Terminal Gayatri.
Baca Juga : KKM UIN Malang Tingkatkan Wawasan Masyarakat tentang Pemulasaraan Jenazah
Armada rute Tulungagung-Ponorogo mampu menampung 30 hingga 35 orang. Keberadaan layanan transportasi ini diharapkan mampu kemudahan bagi masyarakat, juga mendukung pengembangan sektor pariwisata di kawasan Tulungagung, Trenggalek, Pacitan bahkan Ponorogo.