JATIMTIMES - Keberhasilan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melakukan pengelolaan sampah di TPA Supit Urang membawa dampak positif. Salah satunya apresiasi dari Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo.
Pj Wali Kota Malang Iwan Kurniawan menjelaskan bahwa kedatangan Menteri PU di TPA Supit Urang adalah melihat bagaimana proses pengelolaan sampah. Dalam hal ini telah berjalan atau justru tidak.
Baca Juga : Wabup Didik Beri Pesan Moderasi Beragama di Perayaan Natal Oikumene Korpri Kabupaten Malang
Setelah diajak keliling, Iwan mendengar secara langsung bahwa Dody Hanggodo memuji pengelolaan sampah yang dilakukan Pemkot Malang. Pujian itu datang bukan hanya proses pembangunan, tetapi terkait dengan penataan kawasan TPA Supit Urang.
“Bahwa penataan kawasan untuk TPA Supit Urang ini luar biasa karena itu yang menjadi fokus untuk starting bagaimana penataan kawasan yang harus dilakukan,” kata Iwan.
“Misalnya dengan ditata seperti ini, kapasitasnya sampah di Kota Malang ada 700 ton, 500 yang masuk ke TPA dan nanti difungsikan terpadu dengan TPST. Ada komposting, ada sorting. Kemudian juga akan dikembangkan kawasan ini, disediakan lahan untuk pembangunan TPST yang produksinya menjadi RDF. Untuk 250 ton per hari (pengelolaannya, red),” imbuh Iwan.
Iwan pun mengaku bahwa apresiasi dari Menteri PU menunjukan kepedulian Pemkot Malang dan komitmen menuju TPST 2026. Sebagai informasi, antara TPST dengan TPA memiliki perbedaan signifikan. TPST melakukan berbagai kegiatan pengolahan sampah, sedangkan TPA melakukan penampungan sampah di lahan terbuka yang terkontrol.
“Di 2025 ini saya sampaikan juga ada anggaran untuk pos landfill, yakni penanganan sampah yang bekerjasama dengan offtaker yang nantinya akan menjadi breaker. Artinya, kepedulian Pemkot terhadap TPA yang dibangun oleh PU ini tidak berdiam diri saja tetapi terus kita upayakan agar bagaimana 500 ton sampah yang masuk dikelola ini tidak hanya berhenti di sanitary landfill tetapi diolah menjadi satu produk yang bisa meningkatkan PAD daerah. Contohnya komposting, sorting, dan TPST RDF, juga nanti yang briket,” papar Iwan.
Baca Juga : Menteri PU: Pembangunan Pasar Besar di 2025 Tipis Kemungkinannya
Disinggung terkait pernyataan Dody Hanggodo bahwa TPA Supit Urang patut menjadi percontohan pengelolaan sampah di Indonesia, Iwan membenarkan bahwa hal baik yang ada di Kota Malang akan di copy ke beberapa daerah. Selain itu, tindak lanjutnya akan disampaikan ke Menteri Lingkungan Hidup.
“Tapi masih ada 1,3 ton sampah yang belum bisa terkelola dan itu perlu kami intervensi segera. Tidak terkelola karena masyarakat masih membuang sampah tidak pada tempatnya atau seperti apa. Ini masih kami identifikasi sehingga nanti pengelolaan sampah melalui program LSDP harus tuntas di skala kota, bukan skala parsial. Termasuk salah satunya bagaimana kita bisa menuntaskan 500 ton yang masuk pengelolaan, 450 ton ke sanitary landfil karena baru dikelola itu 15 dan 35 ton untuk yang TPST,” tukas Iwan.