free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi

Apa Itu Lavender Marriage? Warganet Sebut Penyebab Perceraian Sherina Munaf dan Baskara Mahendra

Penulis : Mutmainah J - Editor : Nurlayla Ratri

17 - Jan - 2025, 17:52

Placeholder
Sherina Munaf dan Baskara Mahendra. (Foto dari Instagram)

JATIMTIMES - Penyanyi Sherina Munaf kini tengah menghadapi babak baru dalam kehidupan pribadinya setelah resmi mengajukan gugatan cerai terhadap suaminya, Baskara Mahendra Putra. Warganet banyak menyebut istilah lavender marriage sebagai penyebab perceraian antara dua selebriti itu. 

Gugatan itu dilayangkan Sherina Munaf pada ke Pengadian Agama Jakarta Selatan sejak Kamis, 16 Januari 2025. Hingga kini, baik pihak Sherina ataupun Baskara masih bungkam mengenai alasan utama keduanya memilih berpisah setelah hampir 5 tahun bersama. 

Baca Juga : Jelang Resepsi Pernikahan, Cleaning Service di RS UB Malah Gantung Diri

Di tengah berbagai spekulasi terkait alasan perceraian ini, muncul istilah Lavender Marriage yang menjadi bahan perbincangan di media sosial. Meski demikian, belum ada statement resmi baik dari Sherina maupun Baskara soal perceraian tersebut. 

Apa Itu Lavender Marriage?

Dilansir dari Wikipedia, Lavender Marriage adalah perkawinan orientasi campuran laki-laki-perempuan, yang dilakukan sebagai perkawinan demi kenyamanan untuk menyembunyikan orientasi seksual yang distigmatisasi secara sosial dari salah satu atau kedua pasangan. 

Sementara dilansir dari Marriage.com, lavender marriage adalah sebuah ikatan antara seorang laki-laki dan wanita di mana satu orang adalah heteroseksual dan seorang lainnya adalah homoseksual atau lesbian. Ikatan ini sering kali dimaksudkan untuk menyembunyikan orientasi seksual homoseksual.

Lavender marriage diduga banyak juga dilakukan oleh public figure demi menjaga karier mereka dan menyesuaikan diri dengan norma-norma masyarakat, sebab mereka menikah bukan karena cinta, tetapi karena kebutuhan.

Sejarah dan Latar Belakang Lavender Marriage

Istilah lavender marriage pertama kali muncul pada awal abad ke-20, terutama di kalangan selebritas Hollywood. Pada masa itu, tekanan sosial terhadap individu dengan orientasi seksual nonheteroseksual sangat besar. Banyak artis yang terpaksa menikah dengan lawan jenis untuk menjaga citra publik mereka dan melindungi karier mereka dari stigma negatif.

Warna lavender sendiri telah lama diasosiasikan dengan komunitas LGBTQ+, menjadikannya simbol dari pernikahan yang menyembunyikan identitas seksual. Pernikahan semacam ini sering kali berfungsi sebagai perisai untuk menghindari penganiayaan atau pengucilan dari masyarakat.

Kenapa Orang Melakukan Lavender Marriage?

Melansir majalah Youth Aspiring, orang-orang melakukan lavender marriage untuk hidup bahagia atau hidup aman. Pasalnya, beberapa pasangan terpaksa melakukan lavender marriage untuk menutupi orientasi seksual mereka yang kurang diterima masyarakat.

Lavender marriage sering kali terjadi di wilayah-wilayah yang kurang menerima pasangan sesama jenis dan mayoritas homofobia. Pasangan penyuka sesama jenis yang perlu melindungi reputasi mereka umumnya akan melakukan lavender marriage agar bisa hidup nyaman.

Baca Juga : Sherina Munaf Gugat Cerai Baskara Mahendra Setelah 5 Tahun Bersama

Belum lagi adanya tuntutan keluarga di berbagai budaya yang mengharuskan pemuda menikah secepatnya. Lavender marriage bisa menjadi solusi selain pernikahan platonik.

Sebagian lagi, melakukan lavender marriage karena alasan lain, seperti mencapai kehidupan pernikahan selayaknya kebanyakan orang, tanpa diskriminasi. Pasalnya, pernikahan sesama jenis memiliki kekurangan di sejumlah negara, khususnya dari segi legalitas administrasi hingga izin memiliki anak.

Konsekuensi Emosional

Meskipun lavender marriage dapat memberikan perlindungan sosial dan hukum, pernikahan ini sering kali datang dengan biaya emosional yang tinggi. Banyak individu yang terlibat dalam pernikahan semacam ini mengalami perasaan isolasi dan kesedihan karena harus menyembunyikan identitas asli mereka.

Dalam konteks gugatan cerai Sherina Munaf, fenomena lavender marriage dapat menjadi refleksi atas kompleksitas hubungan dalam masyarakat modern. Mungkin saja ada aspek-aspek tersembunyi dari kehidupan pribadi pasangan yang tidak terlihat oleh publik.

Dengan meningkatnya penerimaan terhadap LGBTQ+ pada banyak negara, termasuk Indonesia, penting untuk memahami setiap hubungan memiliki dinamika dan tantangan tersendiri. Menyadari keberadaan lavender marriage bisa membantu Anda lebih memahami konteks sosial dan budaya di balik keputusan pribadi seseorang.


Topik

Serba Serbi Sherina Munaf Baskara Mahendra gugat cerai lavender marriage



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

Nurlayla Ratri