free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

2024 Sumbangan Devisa PMI Tembus Rp 241 Triliun, Target Rp 300 Triliun di 2025

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Yunan Helmy

12 - Jan - 2025, 16:20

Placeholder
Ilustrasi (pixabay)

JATIMTIMES - Sumbangan devisa dari pekerja migran Indonesia (PMI) terus menunjukkan tren positif. Menteri  Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengungkapkan bahwa pada 2024, devisa yang dihasilkan PMI mencapai Rp 241 triliun, meningkat signifikan dari tahun sebelumnya. 

Pemerintah pun menargetkan kenaikan lebih tinggi pada 2025. Tahun ini, diharapkan devisa PMI mampu mencapai Rp 300 triliun.

Baca Juga : Siap-siap! Ini Daftar Pekerjaan yang Akan Punah dan Paling Dicari di Masa Depan

“Capaian devisa sebesar Rp 241 triliun ini adalah bukti nyata kontribusi PMI terhadap perekonomian Indonesia. Jika dibandingkan dengan 2023 yang mencatatkan devisa Rp 227 triliun, ini menunjukkan kenaikan yang sangat positif,” ujar Abdul Kadir Karding dalam pemaparannya, ketika menjadi pembicara dalam seminar nasional di Universitas Islam Malang (Unisma), Jumat, (11/1/2025).

Kementerian P2MI mencatat, dalam kurun waktu lima tahun terakhir, devisa dari PMI telah melonjak hingga 42 persen sejak 2019 hingga 2023. Menurut Abdul, tren ini dipengaruhi oleh meningkatnya kesadaran para pekerja migran untuk menabung dan mengirimkan uang ke keluarga di tanah air, sehingga uang tersebut tidak hanya mendukung kebutuhan sehari-hari, tetapi juga mendorong perputaran ekonomi di daerah asal.

“Kami melihat adanya perubahan perilaku di kalangan PMI. Mereka lebih hemat dan mengutamakan pengiriman uang ke kampung halaman. Data menunjukkan, sekitar 68 persen penghasilan PMI dikirimkan langsung ke Indonesia,” jelasnya.

Untuk mencapai target Rp 300 triliun pada 2025, Kementerian P2MI telah merumuskan sejumlah langkah strategis. Salah satunya adalah memperkuat literasi keuangan di kalangan PMI agar mereka semakin bijak dalam mengelola penghasilan. Selain itu,eè kementerian berkomitmen mengatasi berbagai kendala pemberangkatan tenaga kerja, seperti hambatan administratif dan perlindungan hukum, guna memperluas jumlah PMI yang bekerja di luar negeri.

“Kami akan memastikan pemberangkatan PMI dilakukan secara terstruktur dan aman. Fokus utama kami tetap pada kesejahteraan para pekerja migran sehingga mereka bisa berkontribusi lebih besar tanpa kehilangan hak-hak mereka,” kata Abdul.

Aliran devisa dari PMI tidak hanya memperkuat cadangan devisa negara, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat lokal. Uang yang dikirimkan ke keluarga di desa-desa memicu peningkatan daya beli masyarakat dan menggerakkan sektor konsumsi, salah satu pilar utama perekonomian nasional.

Baca Juga : Soal Pasar Besar, DPRD Kota Malang Minta Review DED Rampung Akhir Januari

Dengan sumbangan devisa yang terus meningkat, pemerintah optimistis bahwa peran PMI dalam membangun ekonomi Indonesia akan semakin besar. Abdul Kadir Karding menegaskan, keberhasilan ini harus diimbangi dengan upaya berkelanjutan untuk melindungi dan meningkatkan kesejahteraan PMI, sehingga mereka tidak hanya menjadi pahlawan devisa, tetapi juga mendapatkan pengakuan yang layak atas kontribusinya.

“Devisa PMI adalah aset penting bagi bangsa. Jika terus kita optimalkan, dampaknya akan dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia,” tutupnya.

 


Topik

Ekonomi PMI pekerja migran menteri P2MI Abdul Kadir Karding devisa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

Yunan Helmy