JATIMTIMES - Bupati Malang HM. Sanusi telah menginstruksikan kepada perangkat daerah terkait untum segera melakukan perbaikan terhadap bangunan ruang kelas yang ambruk di SDN 1 Sidodadi, Desa Sidodadi, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.
Hal itu disampaikan oleh Kepala SDN 1 Sidodadi Lawang Sugianto yang baru saja menerima kunjungan kerja Bupati Malang HM. Sanusi bersama jajaran perangkat daerah, termasuk Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Suwadji, Senin (6/1/2025) melalui kegiatan sambang desa.
Baca Juga : Hakam Sholahuddin Pimpin ISNU Kabupaten Blitar, Siap Membawa Transformasi
"Kunjungan Bapak Bupati bersama Pak Kadis beserta kepala opd yang lainnya, intinya memerhatikan kondisi SD kita yang rusak dan solusinya segera (dibangun) insya allah tahun ini. Ini juga sudah diajukan, insya allah sudah di acc," ungkap Sugianto kepada JatimTIMES.com.
Pihaknya pun menjelaskan, bahwa kondisi ruang kelas yang atapnya ambruk ini telah berlangsung sejak tahun 2024. Tepatnya pada tanggal 9 Maret 2024, atap ketiga ruang kelas tersebut ambruk.
"Gedung rusak berat, itu gedungnya ambruk tanggal 9 Maret 2024. Itu ruang kelas 3, 4, dan 5. Ambruknya itu karena hujan sejak siang sampai malam, terus ambruknya jam 2 pagi. Selain itu kayunya sudah lapuk," ujar Sugianto.
Ambruknya atap dari tiha ruang kelas tersebut mengakibatkan 69 siswa harus direlokasi untuk ruang pembelajarannya. Di mana dari total siswa sebanyak 270 anak, aebanyak 69 anak di antaranya terdampak qtas peristiwa ambruknya atap tiga ruang kelas tersebut.
"Pasca ambruk yang terdampal sekitar 69 anak. Siswa direlokasi di gedung baru laboratorium tik, musala sama ruang komputer. Jadi untuk pembelajaran tetap berlangsung dan tidak bergantian. Karena kita masih punya ruangan yang bisa digunakqn," jelas Sugianto.
Alhasil, seluruh siswa yang biasanya setiap Jumat pukul 07.00-07.30 WIB melaksanakan kegiatan istighosah dan salat dhuha di musala, direlokasi di halaman sekolah. "Akhirnya anak-anak untuk kegiatan rutin istighosah dan salat dhuha rutin tiap Jumat pagi jam 7 sampai setengah 8 dipindah di halaman sekolah," tutur Sugianto.
Sebelum ambruk, Sugianto mengaku telah mengajukan propisal rehabilitasi atap bangunan sebanyak dua kali, namun belum disetujui dan terealisasi melalui koordinator wilayah kecamatan dan direruskan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Malang. Yakni pada tahun 2021 dan 2023.
Baca Juga : Aktivasi Rekening PIP Diperpanjang hingga 31 Januari 2025, Begini Caranya
"Itu sebelum ambrui tahun 2021 sudah saya usulkan. Saya membuat proposal, saya usulkan. Malah yang dapat itu gedung baru laboratorium tik sama toilet. Itu tahun 2023 dapatnya itu. Kemudian tahun 2023 sudah saya usulkan lagi untuk rehab. Jadi sebelum ambruk sudah saya usulkan, kemudian nggak lama ambruk," beber Sugianto.
Namun, dari pengajuan proposal rehabilitasi atap ruang kelas tersebut, belum disetujui. Tetapi pada tahun 2023 lalu, SDN 1 Sidodadi Lawang mendapatkan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk ruang kelas baru berupa laboratorium tik dan toilet. Sedangkan untuk atap ruang kelas yang ambruk tersebut, rencananya akan dibangun pada tahun 2025 ini.
Selain penanganan terhadap ruang kelas yang ambruk dan termasuk rusak berat, rencananya ruang guru SDN 1 Sidodadi Lawang yang atapnya sudah bocor dan kayu penyangga atap sudah lapuk juga akan segera diperbaiki. Karena, jika menaiki atap untuk membetulkan kebocoran dengan kondisi kayu yang lapuk, dikhawatirkan akan ambruk.
"Jadi ada dua gedung yang di acc. Jadi gedung yang rusak berat dan gedung yang rusak ringan. Solusinya (Bupati Malang HM. Sanusi) agar segera direnovasi," pungkas Sugianto.
