JATIMTIMES - Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang akan melihat detail engineering design (DED) Jembatan Glendang Pakem yang rusak akibat hujan lebat hingga banjir beberapa waktu lalu. Hal itu untuk menentukan perbaikan yang dilakukan.
Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga DPUPRPKP Kota Malang, Kristiyan Bagus Muryanto menjelaskan untuk penanganan jembatan akan diupayakan tahun 2025 ini. Ia mengaku telah mendapat instruksi untuk melihat kondisi jembatan Glendang Pakem.
Baca Juga : Tanggapi Rencana Penerapan Ujian Nasional, Wali Kota Eri Cahyadi: Asalkan Bisa Bangkitkan Semangat Belajar
“Kita usahakan (penanganan) untuk tahun ini. Di bulan Februari akan kita DED kan, untuk mengetahui berapa kebutuhan anggaran,” kata Kristiyan Bagus Muryanto.
Disinggung pembenahan Jembatan Glendang Pakem itu nantinya akan keseluruhan atau sebagian, pria yang akrab disapa Bagus itu menjelaskan masih akan melihat lebih dulu. Dan nantinya hasil dari observasi itu akan dituangkan pada DED.
“Kita cek dan di ukur dulu semuanya. Belum tahu (pembenahan, red) total atau tidak,” tukas Bagus.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menggelar kerja bakti yang diikuti instansi jajaran samping pada aliran Sungai Amprong. Hasilnya, mereka melihat ada jembatan yang rusak akibat banjir.
Menilai ada jembatan yang perlu diperbaiki, Pj Wali Kota Malang memerintahkan DPUPRPKP Kota Malang untuk melihatnya. Salah satunya Jembatan Glendang Pakem yang menghubungkan Kelurahan Madyopuro dan Kelurahan Cemorokandang, Kecamatan Kedungkandang.
Sebagai informasi, beberapa hari lalu sebagian wilayah Kota Malang tergenang banjir, terutama pada aliran Sungai Amprong. Dimana air meluap hingga ke pemukiman warga. Selain warga, salah satu yang terdampak yakni jembatan. Dimana penghubung dua kelurahan yang ada di Kecamatan Kedungkandang itu retak pada sebagian sisinya.