JATIMTIMES - Pembangunan drainase di ruas Jalan Sigura gura Kecamatan Lowokwaru menyisakan masalah. Banyak warga mengeluhkan kualitas pengaspalan jalan setelah dibongkar untuk pembangunan drainase. Kondisi aspal yang digunakan untuk menutup sisa pekerjaan drainase tidak kembali seperti kondisi semula, bergelombang.
Warga Kelurahan Merjosari, Anugerah (39) mengatakan, sebenarnya inisiasi Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk membangun drainase di kawasan tersebut merupakan langkah yang bagus.
Baca Juga : Waru Sidoarjo Banjir Lagi, BPBD Jatim Gercep Evakuasi Warga dan Serahkan Bantuan Logistik
Apalagi jika mengingat, kawasan tersebut merupakan daerah padat penduduk dengan aktivitas yang sangat tinggi. Tentunya, kelancaran saluran drainase sangat perlu untuk diperhatikan.
"Daerah situ kan banyak pemukiman, baik warga maupun mahasiswa. Tentu fungsi drainase harus dipastikan kelancarannya, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," jelasnya.
Namun di sisi lain, kelayakan kondisi jalan juga tetap harus diperhatikan. Terlebih usai drainase itu dibangun, kondisi jalan menjadi kurang layak untuk dilalui kendaraan. Meskipun telah dilapisi aspal, ternyata saat dilalui ruas jalan tersebut malah bergelombang.
"Nah kalau selesai dibangun, apa salahnya jika harus mengembalikan ruas jalannya seperti semula. Ini cukup panjang dengan kondisi jalan bergelombang. Disana terdapat banyak kampus, banya mahasiswa dan warga lalu lalang. Tentu dengan kondisi jalan seperti itu malah mengurangi keamanan dan kenyamanan," tuturnya.
Pantauan di lokasi, setidaknya ada sekitar 400 meter ruas Jalan Sigura gura dengan kondisi bergelombang. Nampak ruas jalan tersebut tidak sama seperti sisi jalan yang lain yang lebih rata dan nyaman saat dilintasi.
Belum lagi keberadaan penutup bak kontrol yang pemasangannya dinilai kurang baik. Dengan pemasangan seperti itu, dikhawatirkan malah akan membuat jalan lebih berhahaya saat dilalui kendaraan. Baik kendaraan roda dua maupun roda empat.
"Tentu tidak bisa seperti itu ya. Artinya, awalnya seperti apa kondisinya, harus dikembalikan seperti semula," ujar Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Malang, Dito Arief Nurakhmadi.
Baca Juga : UNESCO: Kejuaraan Blumbang Segoro Perkuat Tradisi Pencak Silat
Dirinya pun sempat menerima keluhan serupa dari warga atas kondisi jalan sigura gura tersebut. Usai menerima laporan, ia menyempatkan diri untuk menjajal ruas jalan tersebut.
"Saya sempat melalui jalan itu dan memang berbahaya. Apalagi ini musim penghujan, kalau tidak segera dibenahi, yang dikhawatirkan malah akan menimbulkan kerusakan baru. Jalan itu kan paling banyak dilalui kendaraan," jelas Dito.
Untuk itu, pihaknya akan segera memanggil pihak Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang terkait laporan tersebut.
"Itu kan ruas jalannya, jalan kota ya. Tentu yang membangun adalah Pemkot Malang. Akan segera kami sampaikan atau kami panggil Dinas PU terkait hal itu," pungkas Dito.
Sementara itu, sampai saat ini pihak Dinas PUPRPKP Kota Malang masih belum memberikan keterangannya terkait hal itu. Saat dihubungi, masih belum ada respon.