JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang akan terus berupaya menjalin komunikasi dengan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum RI agar rencana pembangunan jalan tol Malang-Kepanjen dapat terealisasi.
Wakil Bupati Malabg Didik Gatot Subroto menyampaikan, rencana pembangunan jalan tol Malang-Kepanjen telah dinantikan banyak masyarakat. Pasalnya, keberadaan jalan tol Malang-Kepanjen akan memperlancar jalur perekonomian masyarakat dan arus lalu lintas.
Baca Juga : Pemkab Malang Fokus Turunkan Stunting di 2025: Targetnya Turun sampai 5 Persen
Terlebih lagi, beberala bulan lalu tim dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI (sekarang menjadi Kementerian Pekerjaan Umum RI) telah turun ke Kabupaten Malang untuk melakukan kajian ulang terhadap rencana pembangunan jalan tol Malang-Kepanjen.
"Kita tetap berupaya dan berusaha semaksimal mungkin meyakinkan pemerintah pusat agar bagaimana tol Malang-Kepanjen nanti bisa masuk sampai ke sana," ungkap Didik kepada JatimTIMES.com.
Pihaknya pun membeberkan sejumlah alasan agar pembangunqn jalan tol Malang-Kepanjen harus terealisasi. Mulai dari aspek kepariwisataan, pendidikan hingga perekonomian. Terlebih lagi, Kabupaten Malang sangat dikenal denhan pariwisata pantainya yang menawan dan indah.
"Pertimbangannya di mana, kita mempunyai potensi yang luar biasa di bidang kepariwisataan. Pendidikan, kita punya UB, SMA Taruna Nusantara yanh dimungkinkan itu bisa mendekatkan," ujar Didik.
Terlebih lagi di wilayah malang selatan dalam waktu yang tidak terlalu lama akan dibangun sebuah kawasan industri pengolahan ikan untuk mendukung ketahanan pangan nasional. "Ada kawasan industri perikanan yang akan kita siapkan di malang swlatan. Itu yang harus kita yakinkan kepada pemerintah pusat," tutur Didik.
Menurutnya, rencqnq pembangunan jalan tol yang menghubungkan Malang ke Kepanjen sebenarnya tidak terlalu jauh. Yakni sekitar 15 kilometer. "Kan tidak banyak kok. Itu kita ambil 15 kilometer. Kalau 15 kilometer itu dapat terselesaikan akan mendukung iklim investasi di Kabupaten Malang karena adanya jalan tol," kata Didik.
Baca Juga : Diduga Upah Sekitar Rp 200 Ribu, Sopir Truk Maut Kecelakaan Tol Pandaan-Malang Pilih Tak Didampingi Kernet
Lebih lanjut, jika rencana pembangunan jalan tol Malang-Kepanjen situnda, maka pihaknya menyarankan Pemkab Malang agar segera melakukan persiapan jangka pendek dan menengah. Terlebih lagi, Didik pada periode 2024-2029 tidak lagi menjabat sebagai Wakil Bupati Malang.
"Kalau ditunda maka pemerintahan daerah harus menyiapkan area jalan baru. Jalan baru ini di Kabupaten Malang yang dimungkinkan dapat menerobos ke malang utara dan malang selatan. Hari ini jalan timur dari Pakis ke selatan itu dimungkinkan dilebarkan. Lalu dari Kedungkandang ke Bululawang itu juga dapat dilebarkan dan dikomunilasika menjadi jalan provinsi," jelas Didik.
"Sehingga (Malang-Kepanjen) terhubung. Maka pada saat kita bisa melakukan itu semua termasuk menyiapkan existing, maka ada daya tarik bagaimana pelakunusaha mau berinvestasi di Kabupaten Malang," pungkas Didik.
Sementara itu, sebelumnya Anggota Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Unsur Pemangku Kepentingan Sony Sulaksono Wibowo menyampaikan, bahwa untuk rencana pembangunan jalan tol yang masih tahap rencana atau kajian, akan ditunda dulu. Hal itu merupakan instruksi langsung dari Presiden RI Prabowo Subianto. Namun, untuk rencana pembangunan jalan tol yang sudah memasuki tahap pelelangan, dapat terus dilanjutkan hingga proses pembangunannya.
