JATIMTIMES - Bupati Malang HM. Sanusi menghadiri Peringatan Hari Ibu ke-96 Perempuan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Malang tahun 2024. Agenda tersebut berlangsung di Aula Gedung PGRI Kabupaten Malang, Senin (23/12/2024).
Ditemui usai menghadiri agenda, Sanusi berpesan kepada kalangan ibu termasuk Perempuan PGRI Kabupaten Malang untuk membina generasi penerus bangsa di tengah gempuran era digital. "Peran ibu itu banyak, termasuk membina putra-putrinya untuk menjadi anak yang terbaik," ujarnya.
Baca Juga : Pj Wali Kota Batu Dorong Adanya Beasiswa Pendidikan untuk Guru Tahun 2025
Jika tidak diawasi, disampaikan Sanusi, era digital yang sejatinya untuk mempermudah beragam keperluan justru bisa berpotensi menjerumuskan. Termasuk bersinggungan dengan tindakan kriminal seperti misalnya judi online (judol) yang sedang marak terjadi.
"Termasuk judol itu yang harus mengawasi di antaranya memang kaum ibu," ujar Sanusi.
Selain orang tua, disampaikan Sanusi, peran pengawasan guru juga penting untuk membina serta mencerdaskan anak bangsa. Sehingga bisa merealisasikan generasi Indonesia emas 2045.
Pernyataan yang disampaikan Sanusi tersebut sesuai dengan tema pada Peringatan Hari Ibu ke-96 Perempuan PGRI Kabupaten Malang tahun 2024. Yakni Perempuan Menyapa, Perempuan Berdaya Menuju Indonesia Emas 2045.
"Dengan tema ini diharapkan para kaum ibu tetap semangat untuk mendidik anak bangsa menjadi anak yang bermartabat, berakhlak dan berintelektual," tutur Sanusi.
Di sisi lain, sektor kesejahteraan diakui Sanusi juga tak luput dari perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang. Di mana, kalangan guru saat ini juga telah mendapatkan insentif tambahan senilai Rp 500 ribu perbulan.
Baca Juga : Hari Jadi ke-401 Kabupaten Sampang, PJ Bupati Beri Penghormatan pada Leluhur dengan Ziarah Makam Rato Ebuh
"Untuk guru kita (Pemkab Malang) sudah kasih insentif Rp 500 ribu per bulan. Kalau yang di lain (daerah) mungkin masih ada guru TK itu hanya dapat Rp 300 ribu. Tapi di Kabupaten Malang sudah lebih," tuturnya.
Sebagaimana diberitakan, Sanusi sebelumnya juga telah merealisasikan pemberian insentif bagi guru non Aparatur Sipil Negara (ASN) di bawah naungan Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Malang. Jumlahnya ada sekitar 13 ribu guru dengan besaran masing-masing mencapai Rp 500 ribu per bulan.
Pemkab Malang juga berencana untuk menyalurkan insentif dengan besaran yang sama kepada guru non ASN di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag). Dari hasil pendataan sementara, jumlah guru non ASN di bawah naungan Kemenag yang diproyeksikan menerima insentif ada 4.446 guru.
Rencananya, disampaikan Sanusi, pemberian insentif kepada guru tersebut akan dilanjutkan sepanjang kepemimpinannya sebagai Bupati Malang. "Tahun depan kita lihat kemampuan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah), kita sesuaikan dengan kemampuan APBD," pungkas Sanusi.