JATIMTIMES – Program angkutan sekolah gratis di Kabupaten Blitar menghadapi tantangan serius. Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Blitar mengakui bahwa jumlah armada bus sekolah saat ini belum mencukupi kebutuhan para pelajar, terutama di wilayah-wilayah terpencil. Kepala Dishub Kabupaten Blitar, Agus Santosa, mengungkapkan keterbatasan anggaran menjadi salah satu penghambat utama.
Agus menyebutkan, idealnya Kabupaten Blitar membutuhkan setidaknya 20 unit bus sekolah untuk mendukung program tersebut. Namun, hingga kini, pemerintah daerah baru mampu menyediakan 12 unit bus. “Dari total yang ada, hanya 4 unit yang merupakan minibus milik pemerintah, sementara sisanya, 8 unit bus medium, masih disewa dari pihak ketiga,” ujarnya dalam keterangannya, Senin (23/12/2024).
Baca Juga : Viral Sosok Latifah di X: dari Curhat Penghasilan Suami hingga Diduga Jadi Korban Child Grooming
Keterbatasan armada ini menjadi tantangan tersendiri, terutama untuk menjangkau wilayah-wilayah pinggiran seperti Blitar bagian selatan dan Gandusari. Agus menekankan bahwa daerah-daerah ini sulit diakses oleh bus berukuran medium sehingga membutuhkan tambahan delapan unit minibus. “Untuk daerah-daerah tersebut, kami memerlukan kendaraan yang lebih kecil agar bisa menjangkau pelajar di pelosok,” tambahnya.
Meski terbatas, layanan bus sekolah gratis ini telah melayani delapan trayek utama, termasuk di wilayah Kanigoro, Srengat, Wonodadi, Nglegok, dan Wlingi. Program ini, kata Agus, cukup diminati masyarakat, terutama pelajar yang membutuhkan akses transportasi murah dan aman.
“Kami melihat antusiasme masyarakat terhadap program ini cukup tinggi. Ini menjadi perhatian pemerintah untuk terus meningkatkan kualitas layanan,” imbuhnya.
Menurut Agus, pemanfaatan armada yang tersedia saat ini merupakan solusi sementara sambil menunggu adanya tambahan anggaran. Pemerintah Kabupaten Blitar dikabarkan sedang berupaya mencari alternatif pendanaan guna memenuhi kebutuhan tersebut.
Sebagai salah satu program unggulan, angkutan sekolah gratis dinilai mampu membantu meringankan beban masyarakat sekaligus mengurangi tingkat kecelakaan pelajar yang menggunakan sepeda motor. Namun, dengan jumlah bus yang masih kurang, pelaksanaan program ini dinilai belum optimal.
Baca Juga : Pemkab Blitar Tunggu Kepastian Teknis Penyaluran Dana Desa 2025
Ke depan, Dishub Kabupaten Blitar berencana mengajukan alokasi anggaran tambahan untuk pengadaan armada baru. Agus berharap usulan ini dapat disetujui sehingga jangkauan layanan bus sekolah gratis dapat diperluas.
“Kami ingin memastikan seluruh pelajar, termasuk yang di wilayah terpencil, bisa merasakan manfaat dari program ini,” pungkasnya.
Minimnya armada bus sekolah menjadi tantangan yang perlu segera diatasi. Jika tidak, upaya pemerintah untuk menciptakan transportasi sekolah yang aman dan nyaman bagi pelajar bisa terhambat. Langkah strategis dalam pengelolaan anggaran diharapkan mampu menjawab persoalan ini demi keberlanjutan program yang sudah mendapat apresiasi dari masyarakat.