JATIMTIMES - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda melaporkan bahwa pada Minggu, 22 Desember 2024, sebagian besar wilayah di Jawa Timur akan mengalami hujan disertai petir.
Dalam keterangan resmi yang diunggah melalui akun Instagram @infobmkgjuanda, BMKG mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada karena kondisi ini berpotensi menimbulkan berbagai dampak.
"Pastikan lingkungan Anda sudah siap menghadapi hujan dengan intensitas tinggi kembali, karena minggu ini OMC (operasi modifikasi cuaca) terakhir," tulis BMKG Juanda, dikutip Minggu (22/12/2024).
BMKG menyebutkan beberapa wilayah yang berpotensi mengalami hujan disertai petir di antaranya adalah sebagai berikut:
Kota Surabaya
Sidoarjo
Gresik
Lamongan
Mojokerto
Kota Mojokerto
Kota Kediri
Kediri
Kota Blitar
Blitar
Tulungagung
Nganjuk
Kota Madiun
Madiun
Magetan
Ponorogo
Pacitan
Trenggalek
Kota Malang
Malang
Kota Batu
Kota Pasuruan
Pasuruan
Lumajang
Kota Probolinggo
Probolinggo
Bondowoso
Situbondo
Banyuwangi
Jember
Bojonegoro
Tuban
Ngawi
Jombang
Bangkalan
Sampang
Pamekasan
Sumenep
Demikian beberapa wilayah yang diprakirakan mengalami hujan intensitas sedang hingga lebat, disertai petir dan angin kencang sesaat pada pagi hingga sore hari.
Dalam keterangannya, BMKG Juanda memprediksi hujan deras disertai petir didominasi turun sekira pukul 01.00 dini hari hingga 16.00 WIB. Namun ada juga beberapa wilayah yang berpotensi hujan hingga pukul 22.00 WIB, seperti Tuban dan Ngawi.
Dengan adanya potensi cuaca ekstrem ini, BMKG mengingatkan masyarakat untuk selalu memantau informasi terbaru dan waspada terhadap kemungkinan dampak.
Menurut BMKG Juanda, cuaca hujan ini berpotensi menyebabkan beberapa dampak yang dapat mengganggu aktivitas masyarakat. Di antaranya, jembatan-jembatan rendah mungkin tidak bisa dilalui karena genangan air atau banjir.
BMKG juga memperingatkan tentang risiko longsor, guguran bebatuan, erosi tanah, dan peningkatan volume air sungai yang bisa memicu banjir di beberapa daerah. "Waspada potensi hujan lebat yang dapat berdampak pada bencana hidrometeorologi," tulis BMKG.
Untuk mengantisipasi dampak dari hujan ini, BMKG memberikan beberapa saran penting bagi masyarakat, seperti:
1. Berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah. Jika memungkinkan, hindari aktivitas luar rumah pada saat hujan lebat atau petir.
2. Selalu memperbarui informasi. Pantau perkembangan cuaca melalui media sosial, media massa, atau langsung dari pihak terkait kebencanaan.
3. Jangan beraktivitas di luar rumah jika tidak mendesak. Terutama saat terjadi cuaca buruk, berdiam di rumah adalah pilihan terbaik demi keselamatan.
4. Koordinasi dengan pihak kebencanaan. Bagi warga yang tinggal di daerah rawan banjir atau longsor, sebaiknya berkoordinasi dengan pihak berwenang di bidang kebencanaan untuk mengantisipasi bencana.
BMKG menjelaskan bahwa curah hujan tinggi di Jawa Timur saat ini disebabkan oleh adanya angin monsun barat mulai mendominasi. Angin ini bertiup dari arah barat menuju timur, dari benua Asia bertekanan tinggi ke benua Australia bertekanan rendah. Biasanya terjadi saat musim hujan. Angin monsun ini membawa uap air seperti membawa ribuan ember air yang siap tumpah menjadi hujan yang banyak.
Selain itu, adanya fenomena gelombang atmosfer MJO yang melintasi Jawa Timur juga mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan-awan penghujan di wilayah Jawa Timur.
MJO dapat menyebabkan hujan lebat di sebagian wilayah Indonesia, karena dapat memicu pergerakan awan hujan dari Samudra Hindia ke Samudra Pasifik. Awan hujan tersebut melintasi Indonesia dan bergerak sepanjang khatulistiwa.
Saat ini sebagian besar wilayah Jawa Timur telah memasuki musim hujan. Adanya fenomena MJO dapat menyebabkan awan hujan berkembang dalam skala besar di sekitar area yang aktif.
Selain hujan petir, BMKG juga memperingatkan masyarakat tentang kemungkinan angin puting beliung, hujan es, banjir bandang, dan tanah longsor. "Potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir bandang, tanah longsor, dan angin kencang, juga harus diwaspadai, terutama di wilayah dataran tinggi," tambah BMKG.
BMKG memberikan panduan tambahan yang bisa diikuti untuk mengurangi risiko bencana, antara lain:
- Membersihkan saluran air agar tidak tersumbat selama hujan deras.
- Memangkas pohon-pohon rapuh untuk menghindari risiko pohon tumbang.
- Mengamankan struktur bangunan seperti baliho dan tiang penyangga lainnya yang rawan roboh.
- Periksa kondisi rumah dan pastikan atap dan dinding bebas bocor
Selain itu, BMKG menyarankan agar masyarakat menjaga kesehatan dan kesiapan fisik, terutama saat berencana keluar rumah. Membawa payung atau jas hujan serta mengenakan pakaian yang nyaman untuk mengantisipasi cuaca yang berubah-ubah selama musim hujan ini.
Dengan kondisi cuaca yang diprediksi ekstrem, BMKG Juanda juga mengimbau masyarakat Jawa Timur untuk selalu waspada, memantau informasi terbaru, dan mengikuti panduan keselamatan. Selamat berakhir pekan!