JATIMTIMES - Penataan parkir di Kawasan Kayutangan Heritage ternyata juga disoroti oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang. Terlebih dalam menyambut peringatan Hari Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendatang.
Menurut Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Malang, Dito Arief Nurakhmadi, hal tersebut memang menjadi sebuah keharusan untuk diperhatikan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang.
Baca Juga : Resmi Naik 6,5 Persen, Segini Besaran UMK Kota Batu 2025
Apalagi mengingat bahwa kawasan Kayutangan telah berhasil menjelma menjadi sebuah ikon yang menjadi magnet wisatawan berkunjung ke Kota Malang.
"Saat penataan parkir di kawasan tersebut harus ada rambu atau papan informasi dan ada petugas yang menjaga pelaksanaannya," jelas Dito.
Sebagai informasi, penataan parkir di Kayutangan akan mulai menggunakan skema baru. Dimana parkir hanya diperbolehkan satu sisi. Yakni di sisi timur ruas Jalan Basuki Rahmat. Sedangkan sisi lainnya harus steril dari kendaraan parkir.
Sehingga menurut Dito, untuk awal penerapannya memang sangat diperlukan petugas. Untuk itu, dalam waktu dekat pihaknya berencana untuk meninjau kesiapan parkir di Kawasan Kayutangan Heritage.
"Dari Komisi C, rencananya Senin besok (Minggu depan) kami akan turun ke lapangan melihat kesiapan dan kondisi lahan parkir yang rencananya mau dipakai sebagai tempat parkir," jelas Dito yang juga Ketua Fraksi Nasdem-PSI Kota Malang ini.
Di sisi lain, ia cukup bersepakat dengan adanya dua kantong parkir baru di sekitar Kawasan Kayutangan Heritage. Yakni di lahan eks Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jalan Majapahit dan di lahan eks Bank Mandiri Syariah Jalan Basuki Rahmat.
Baca Juga : Libur Telah Tiba, Volume Kendaraan di Jalan Tol Trans Jawa Melonjak
Mengingat lokasinya yang tak terlalu jauh dari kawasan Kayutangan, dinilai menjadi langkah penting dalam rangka uji coba penataan parkir yang baru di kawasan tersebut. Apalagi, selama uji coba nanti, parkir akan digratiskan.
Menurutnya, skema seperti itu juga telah diterapkan di banyak kota modern. Dimana area parkir memang ditempatkan di titik menuju kawasan atau ruang publik.
"Di kota kota modern pun seperti itu. Sentral parkirnya, memang di titik arah publik berada. Masyarkat pun kami minta mau untuk membudayakan berjalan kaki, disamping nantinya kami terus berupaya kedepan di Kota Malang ini transportasi publiknya juga akan tersedia," pungkasnya