JATIMTIMES - Anggota Kepolisian Resor Batu mendadak harus melakukan tes urine secara acak pada Sabtu (21/12/2024). Tes urine itu digelar Si Propam Polres Batu untuk deteksi mencegah adanya penyalahgunaan narkoba di lingkungan Anggota Polres Batu.
"Dalam rangka mencegah penyalahgunaan narkoba di lingkungan kepolisian, Si Propam Polres Batu mengadakan tes urine secara acak dan mendadak kepada sejumlah personel Polres Batu," jelas Kasi Propam Polres Batu, Ipda Nico Cendekia Putra usai tes urine yang dilangsungkan di depan ruang Provost Polres Batu.
Baca Juga : Kronologi Kasus Pemerasan Penonton Malaysia di DWP 2024 Hingga 18 Polisi Diamankan
Ipda Nico memimpin langsung tes urine tersebut bersama jajaran anggota Propam lainnya. Tes tersebut dimulai pukul 08.30 WIB dengan memanggil acak beberapa anggota kepolisian.
Nico menyebut, langkah ini merupakan bagian dari program Polda Jatim yang bertujuan mendeteksi dini potensi keterlibatan anggota kepolisian dalam penyalahgunaan narkoba.
"Pemeriksaan tes urine ini menjadi langkah preventif yang kami lakukan untuk memastikan personel bebas dari narkoba. Jika ditemukan indikasi positif, akan segera ditindaklanjuti sesuai prosedur," kata dia.
Pelaksanaan tes urine tersebut melibatkan Unit Dokkes Polres Batu yang menggunakan alat pendeteksi khusus, sehingga hasil pemeriksaan dapat diketahui dengan cepat. Dari lima anggota yang dipilih secara acak untuk diuji, semuanya dinyatakan negatif dari kandungan narkoba berdasarkan parameter yang diuji.
Kasi Propam menyampaikan apresiasi atas hasil tes yang menunjukkan integritas personel Polres Batu. Ia menegaskan bahwa kepolisian berkomitmen untuk menjaga lingkungan kerja bebas dari narkoba, terutama menjelang masa pengamanan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
Baca Juga : Ada Pembatasan Jam Khusus Kendaraan Angkutan Barang Selama Ops Lilin Nataru, Begini Penjelasan Polres Batu
Menurutnya, kegiatan ini untuk menjaga profesionalisme dan integritas anggota, juga memastikan kesiapan mereka dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Khususnya di momen-momen penting yang membutuhkan pengamanan ekstra seperti Nataru.
"Tidak ada toleransi bagi anggota yang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba atau obat-obatan terlarang. Jika kedapatan, akan diproses tegas sesuai aturan yang berlaku di institusi Polri," tegasnya.
