JATIMTIMES - Pasukan Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarla) yang ikut terlibat memadankan kabakaran Common Gas Cleaning Plant Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) Oktober lalu mendapat apresiasi.
Salah satunya PT Petrokimia Gresik yang saat itu mengirimkan mobil Pemadam Kebakaran Bronto Skylift yang cukup mumpuni di berbagai Medan dan mampu memadamkan api di ketinggian 35 meter.
Baca Juga : 3 Produk Indomie Ditarik Australia dari Peredaran, Ini Alasannya
Tidak hanya itu, Petrokimia Gresik juga mensiapsiagakan mobil ambulans yang ada Rumah Sakit Petrokimia Gresik (RSPG), kemudian Instalasi Gawat Darurat (IGD) sesuai dengan standar penyelamatan.
Berkat reaksi cepat pasukan pemadam gabungan dari berbagai instansi, kobaran api berhasil dikendalikan dalam kurun waktu empat jam. Dan tidak sampai menyebabkan korban jiwa.
"Kami sangat berterimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Gresik, Pemerintah Kota Surabaya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Petrokimia Gresik, Kawasan Manyar, Kawasan Industri Maspion dan seluruh pihak yang membantu kami," kata Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas saat sambutan dalam acara apresiasi PT Freeport Indonesia kepada pasukan pemadam kebakaran, Selasa (17/12/2024) malam.
Tony Wenas mengatakan, kebakaran terjadi di unit yang sangat esensial bagi operasional perusahaan. Fungsinya sangat penting dalam proses operasional perusahaan. Sehingga, dalam perbaikan membutuhkan waktu dan proses khusus dari pabrikan.
"Diperkirakan pada bulan Maret penggantian alat akan dimulai, dan diharapkan unit tersebut dapat kembali beroperasi pada pertengahan tahun 2025," imbuhnya.
Meski begitu, Tony Wenas menyebut, perusahaan tetap melanjutkan produksi emas batangan, yang diharapkan bisa mulai diproduksi pada akhir bulan ini. Hal ini dinilai penting tidak hanya untuk perusahaan, tetapi juga bagi perekonomian nasional, Provinsi Jawa Timur, dan Kabupaten Gresik.
Baca Juga : Bupati Gresik Resmikan Kendaraan Operasional Antar Jemput Anak Berkebutuhan Khusus
Tony Wenas menyebutkan, investasi PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) diperkirakan mencapai 4 miliar dolar AS berpotensi mendongkrak perekonomian di Jawa Timur.
"Freeport Indonesia juga mengharapkan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan proyek ini berjalan lancar dan dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi," pungkasnya.
Sekadar diketahui, dalam penyerahan apresiasi tersebut Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas memberikan kepada sejumlah instansi dan perusahaan yang telah membantu proses pemadaman. Diantaranya, Dinas Damkarla Gresik, Dinas Damkarla Surabaya, Kawasan Manyar, PT Petrokimia Gresik dan Kawasan Industri Maspion.